Sistem BSI Diserang Hacker Lockbit, Bareskrim Turun Tangan
- U-Report
VIVA Nasional – Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami gangguan layanan mobil banking dan ATM beberapa hari lalu. Banyak yang menduga, peristiwa ini terjadi akibat adanya serangan siber ransomware Lockbit 3.0 terhadap sistem yang dimiliki BSI.
Terkait dengan hal tersebut, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri sudah turun tangan menyelidiki serangan siber yang dialami PT Bank Syariah Indonesia (BSI).
Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Adi Vivid A Bachtiar mengatakan pihaknya juga menggandeng Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) untuk menyelidiki kasus tersebut.
"Tim Siber kita sudah turun bersama stakeholder siber lainnya dibawah kendali dan koordinasi BSSN," kata Adi saat dikonfirmasi wartawan, Jumat, 19 Mei 2023.
Adi menjelaskan, pihaknya bersama BSSN melakukan serangkaian langkah-langkah mitigasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Selain itu, pihaknya juga membantu proses pemulihan di tengah penyelidikan yang dilakukan.
"Melakukan langkah-langkah mitigasi sesuai tupoksi masing-masing. Intinya membantu pemulihan atau recovery sekaligus memulai proses penyelidikan," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah nasabah BSI telah berhari-hari mengeluhkan dan memprotes terganggunya (error) layanan BSI, yang terjadi sejak Senin, 8 Mei 2023 lalu.
Bank Syariah Indonesia (BSI) telah mengalami gangguan layanan mobile banking dan ATM sejak Senin, 8 Mei 2023. Banyak pihak menduga bahwa hal itu disebabkan adanya serangan siber yang menyasar sistem milik bank syariah terbesar di Tanah Air tersebut.
Saat dikonfirmasi, Direktur Utama BSI Hery Gunadi mengatakan bahwa pihaknya pun masih perlu pembuktian lebih lanjut mengenai dugaan terjadinya serangan siber tersebut. Upaya itu dilakukan melalui mekanisme audit dan digital forensik.
"BSI menyadari adanya risiko keamanan siber. Oleh karena itu, kami meningkatkan siber sekuriti sejalan dengan regulator," kata Hery dalam konferensi pers di Wisma Mandiri, Kamis, 11 Mei 2023.
Sementara itu, Ransomware Lockbit 3.0 diduga menyerang sistem teknologi informasi (TI) Bank Syariah Indonesia (BSI) yang menyebabkan gangguan layanan perbankan ATM maupun mobile banking (m-banking) sejak Senin kemarin.
Dugaan tersebut diungkap Pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto lewat cuitannya.
Ia juga melampirkan tangkapan layar pengumuman Lockbit 3.0. "Setelah kemarin seluruh layanan @bankbsi_id offline selama beberapa hari dengan alasan maintenance (perbaikan). Hari ini terkonfirmasi bahwa mereka menjadi korban ransomware," katanya, melalui akun Twitter, Sabtu, 13 Mei 2023.
Teguh memaparkan total data yang dicuri dari serangan terhadap sistem BSI mencapai 1,5TB. Data tersebut diklaim memuat 15 juta data pengguna dan password untuk akses internal dan layanan yang mereka gunakan.
"Selain itu kebocoran ini juga termasuk data karyawan, dokumen keuangan, dokumen legal, NDA dll," tutur dia. Lebih lanjut, Teguh menjelaskan data pelanggan Bank Syariah Indonesia (BSI) yang bocor di antaranya nama, nomor ponsel, alamat, saldo di rekening, nomor rekening, history transaksi, tanggal pembukaan rekening, informasi pekerjaan.