Anggota DPR Ingatkan Polri Tak Ada Pilihan Agar Bertransformasi Jadi Lebih Baik
- (ANTARA FOTO/Arnas Padda/wpa/foc.)
VIVA Nasional - Anggota Komisi III DPR Arsul Sani menyebut jumlah anggota Polri yang punya kelakukan tidak baik jumlahnya lebih sedikit dibanding yang baik. Namun, menurutnya jumlah yang sedikit ini kerap mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap Polri keseluruhan.
Arsul menyampaikan, tugas besar Polri ada dua yakni memelihara keamanan dan ketertiban serta penegakan hukum.
"Yang penegakan hukum itu jumlahnya sedikit dibanding yang lain. Tapi, yang tidak baik itu ada di sini dan mempengaruhi persepsi masyarakat," kata Arsul Sani dalam dialog publik ‘Hoegeng: Keteladanan Melintasi Zaman’ di Jakarta, Selasa, 16 Mei 2023.
Dia menceritakan dari kunjungannya ke sejumlah daerah, ada usulan masyarakat terhadap Hoegeng Award. Ia percaya jumlah anggota Polri yang baik itu jauh lebih banyak.
"Dari sekitar 450 ribu anggota Polri, hanya Serse atau Bareskrim yang bertugas melakukan penegakan hukum itu jumlahnya sedikit," lanjut politikus PPP tersebut.
Namun, Arsul mengingatkan tak ada pilihan bagi Polri agar bisa bertransformasi menjadi lebih baik. Ia khawatir jika tidak lebih baik, peran dan fungsinya bisa diambil instansi lain.
Sementara, Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mengatakan jika laporan terkait anggota Polri mayoritas didominasi kasus penegakan hukum. "Jumlahnya sekitar 90 persen," ujar Poengky.
Dia tak setuju dengan Arsul jika tugas Polri bisa diambil instansi lain. Dia mengatakan demikian karena reformasi struktural Polri sudah selesai dengan menempatkan Polri di bawah Presiden.
"Jadi. jangan mengkhinati reformasi dengan berpikir merubah tupoksi Polri," jelas Poengky.
Bagi Poengky, dibandingkan dengan instansi lain, reformasi Polri lebih terukur dan terbuka. Tapi, ia setuju agar anggota Polri bisa lebih meningkatkan integritas. Selain itu, ia menyarankan agar anggota Polri bisa lebih humanis, dan lebih peduli pada HAM.
Adapun pengamat politik Hermawan Sulistyo mengingatkan Polri agar bisa selalu bisa mengantisipasi perubahan setiap zaman. Dia bilang diperlukan sistem yang mendukung untuk anggota Polri.
"Mungkin sekarang ada anggota Polri yang jujur tapi harus ada sistem yang membuat anggota Polri tetap jujur sampai kapanpun," tutur Hermawan.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho mengatakan pihaknya punya tekad untuk memperbaiki sesuai arahan Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Tekad itu untuk mewujudkan Polri yang presisi.
Dia pun mengatakan indeks kepercayaan Polri yang sempat turun kini mulai cenderung naik
"Polri belum puas, dan akan terus berusaha menaikkan indeks kepercayaan dari masyarakat," kata Sandi.