Terjerat Utang dan Ditipu Teman, Pria di Mojokerto Mau Jual Ginjal Rp 100 Juta
- M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
VIVA Nasional – Ipang Parta Murdiani (33 tahun) pusing tujuh keliling karena terjerat utang di sejumlah Kelompok Simpan Pinjam (KSP). Beban pria dua anak warga Desa Banjaragung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, itu kian berat karena diburu penagih beberapa leasing setelah namanya dan istrinya dipakai teman untuk kredit lalu kabur. Ipang pun nekat mau menjual ginjal Rp 100 juta.
Kehidupan Ipang mulanya normal-normal saja. Untuk menghidupi istri dan dua anaknya, dia bekerja di sebuah pabrik sepatu di lingkungan Miji Baru, Kota Mojokerto. Hingga kemudian Pandemi COVID-19 melanda Indonesia yang berdampak pada terjadinya krisis ekonomi. Banyak perusahaan yang melakukan efesiensi, termasuk perusahaan tempat Ipang bekerja. Ia dirumahkan.
Sejak itu Ipang resmi menjadi pengangguran. “Cari kerja di pabrik tapi tidak ada,” katanya kepada wartawan di sebuah warung kopi di Kuwung, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, Sabtu, 13 Mei 2023.
Uang tabungan pun ludes dibuat kebutuhan sehari-hari. Satu waktu, istri Ipang meminjam duit Rp 3 juta di sebuah KSP di desanya. Jangka waktunya satu tahun dengan angsuran Rp 75 ribu setiap minggu. Ipang terpaksa mengizinkan karena memang tak ada uang lagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Di sela itu, Ipang terus berusaha mengais penghasilan. Ia mencoba peruntungan dengan berjualan krupuk, cilok, dan es cincau milik orang lain dengan sistem bagi hasil. Ipang mendapat bagian 30 persen sementara 70 persen untuk pemilik produk jajanan yang dijualkan. Dengan usaha itu Ipang berharap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari sekaligus membayar angsuran KSP.
Namun, hasil dari berjualan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja. Kadang malah pulang tanpa hasil. “Sehari dapat Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu, kadang tidak dapat sama sekali. Pokoknya hanya bisa buat makan. Ya, mau bagaimana lagi, tidak ada yang bisa dimintai pertolongan," ungkapnya.
Angsuran baru jalan enam bulan, istri Ipang kembali meminjam duit di KSP yang sama sebesar Rp 4 juta. Angsurannya Rp 100 ribu setiap minggu selama setahun. Sebagian duit pinjaman kedua itu untuk melunasi utang yang pertama, sementara sisanya dibuat untuk kebutuhan sehari-hari.
Lama-lama, Ipang dan istrinya tidak hanya terjerat satu KSP saja. Tapi total di 4 KSP dan semuanya harus diangsur seminggu sekali. Jika ditotal, utang Ipang ke 4 KSP itu semuanya Rp 10 juta. Mulanya, Ipang dan istrinya meminjam ke KSP lain untuk menutup utang di KSP yang pertama. Begitulah seterusnya hingga bukannya utang tertutup, malah terjerat makin dalam.
Selain terjerat utang di KSP, Ipang dan istrinya juga pusing karena kerap didatangi penagih setelah nama dirinya dan istrinya dipakai teman untuk membeli sepeda motor secara kredit. Setelah motor didapat, si teman malah menjual motor tersebut dan tidak membayar angsurannya. “Sehingga saya yang dikejar-kejar dua perusahaan leasing,” beber Ipang.
Ipang mau namanya dipinjam untuk kredit karena tergiur imbalan Rp 2 juta. Begitu pula nama istrinya diizinkan dipakai temannya untuk dipakai kredit motor lain karena imbalan Rp 2 juta. Ipan dan istri membutuhkan duit tersebut untuk membayar angsuran di KSP. Akibatnya, ia pun diburu penagih leasing.
Ipang dan istrinya juga tertipu temannya yang membeli dua ponsel secara kredit. Modusnya sama, si teman meminjam nama Ipang dan istrinya untuk kredit ponsel dengan imbalan Rp 500 ribu. Lagi-lagi kebutuhan untuk membayar angsuran KSP membuat Ipang dan istrinya tak berpikir panjang. Keduanya iya-iya saja.
Jika ditotal, semua tanggungan Ipang dan istrinya saat ini Rp 68 juta. Ipang merasa tak sanggup lagi untuk membayar tagihannya itu. Karena itu ia berniat untuk menjual ginjal. “Awalnya istri tidak mengizinkan. Setelah saya kasih argumen akhirnya mengizinkan,” ujarnya.