Kepala Negara yang Hadir di KTT ASEAN Labuan Bajo Dapat Souvenir Sepeda Bambu

Sepeda bambu tipe Minivelo untuk para kepala negara KTT ASEAN
Sumber :
  • Jo Kenaru

VIVA Nasional – Yayasan Bambu Lingkungan Lestari (YBLL) Ikut menyemarakkan gelaran ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan menampilkan produk inovatif berbasis bambu yang ramah lingkungan, seperti sepeda bambu.

Produk inovatif dan beberapa rangkaian acara dikemas dalam gelaran bertajuk Rumpun Bambu at ASEAN SUMMIT 2023, terdiri dari Pameran Rumpun, Gowes Fajar & Senja, serta peletakan batu pertama pembangunan Kampus Bambu Komodo.

"Rumpun Bambu at ASEAN SUMMIT 2023 bertujuan mengkampanyekan Green Economy, Green Mobility, dan Green Energy. Ini juga bagian dari kampanye jangka panjang kita, ASEAN BAMBOO BIKE DIPLOMACY (2023-2028), untuk mengajak 1 juta pemuda-pemudi ASEAN untuk beralih menggunakan alat transportasi yang ramah lingkungan, seperti sepeda bambu," kata Ketua YBLL, Monica Tanuhandaru ditemui di Waterfront Marina Labuan Bajo, Rabu, 10 Mei 2023.

YBLL, sebutnya mendatangkan 30 sepeda bambu dari Jakarta dan Bali untuk digunakan selama berlangsungnya kegiatan tersebut. Termasuk 10 sepeda Spedagi Roda Cilik 02 yang secara khusus didesain kreator sepeda bambu Spedagi Singgih S Kartono untuk perhelatan ASEAN SUMMIT 2023. 

Sepeda bambu Spedagi Rodacilik 02 dibuat di workshop Spedagi di Temanggung, Jawa Tengah. Sedangkan bahan bakunya diambil dari bambu berkualitas tinggi yang dipanen di 7 kabupaten di Flores.

Rencananya, 10 sepeda tipe minivelo itu akan diserahkan sebagai kenang-kenangan untuk para kepala negara yang hadir.  "20 sepeda sisanya terdiri dari berbagai tipe, seperti Spedagi GoRo, Spedagi Dalanrata dan Spedagi Gowesmulyo digunakan untuk acara gowes dan display pameran," kata Monika.

Sepeda bambu dipamerkan di KTT ASEAN, Labuan Bajo, NTT

Photo :
  • IG bamboo_foundation

Sumber Energi Terbarukan

Bambu, tambah Monica, tidak hanya bisa diolah menjadi berbagai produk yang menarik, seperti sepeda bambu, dan aneka sovenir tetapi juga memiliki potensi luar biasa untuk diolah menjadi sumber energi terbarukan, seperti black pellet. 

"Pellet ini dapat digunakan untuk menggantikan batu bara (sumber energi fossil) di pembangkit-pembangkit listrik di dunia. Black pellet memiliki kepadatan energi yang tinggi dan emisi karbon yang rendah," paparnya.

"Ada estimasi bahwa Flores memiliki potensi 5 juta rumpun bambu, ini potensi yang besar sekali untuk pengembangan energi terbarukan. Kami berterimakasih kepada Pertamina yang telah mendukung upaya kami mengembangkan wana tani bambu berbasis desa di NTT," ujar Monica menambahkan.

Kegiatan YBBL di Labuan Bajo

Disampaikan Monica, Pameran Rumpun yang berlangsung dari 7 hingga 13 Mei di Goa Batu Cermin menampilkan berbagai produk inovatif berbasis bambu serta foto-foto Mama Bambu, 388 perempuan dampingan YBLL di 21 desa di Flores yang telah berhasil menyemai dan merawat 2,5 juta bibit bambu. 

Dalam pameran itu ditampilkan juga maket-maket bangunan bambu tradisional serta karya-karya para arsitek muda yang memenangkan Sayembara Nasional Desain Kabin Bambu Ekowisata. Selain itu YBLL juga berpameran di kegiatan BUMN Labuan Bajo Waterfront Festival di Waterfront Marina.
 
Sementara peletakan batu pertama Kampus Bambu Komodo telah dilakukan di daerah Batu Cermin. 

Kampus ini akan berdiri di atas tanah 2,5 hektar milik Pemkab Manggarai Barat. Di kampus itu akan dibangun Rumah Produksi Bersama untuk mengolah bambu menjadi berbagai produk bernilai tinggi (bambu laminasi, sepeda bambu, pellet), asrama, pusat belajar (learning center) serta dua kabin bambu berdasarkan desain pemenang sayembara nasional.

Ketua YBLL Monica Tanuhandaru saat memamerkan sepeda bambu buatan dalam negeri

Photo :
  • Jo Kenaru

"Rangkaian acara yang paling riang tentunya adalah Gowes Fajar & Senja yang diadakan selama 7 dan 8 Mei dengan rute Mercusuar (Waterfront) - Menara Pandang PP. Gowes Fajar dimulai pukul 06:00 WITA sedangkan Gowes Senja dimulai pukul 17:00 WITA. Acara ini melibatkan para pencinta lingkungan dan komunitas bersepeda lokal," papar Monica.

Komitmen Menekan Emisi Karbon

Dukungan Pertamina terhadap pengembangan ekosistem bambu di Indonesia agar memiliki nilai ekonomi yang lebih melalui YBLL dilakukan di empat wilayah target, yaitu di Flores (Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur) dan Jawa Tengah (Blora) termasuk pemetaan potensi bambu, peningkatan kapasitas komunitas dan kelompok perempuan dalam agroforestri bambu, pembangunan instalasi pengawetan bambu di 3 desa, produksi sepeda bambu Spedagi untuk ASEAN SUMMIT 2023 dan program bersepeda di sekolah, serta Gerakan Bersepeda ke Sekolah bersama Ibu Negara.

VP Corporate Communications Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan dukungan Pertamina terhadap program bambu melalui YBLL ini merupakan salah satu komitmen Pertamina dalam menekan emisi karbon, dimana bambu yang ditanam nantinya akan bisa menyerap emisi karbon yang dapat berkontribusi dalam pencapaian Net Zero Emmision (NZE).

“Sebagai tanaman daratan yang memiliki kontribusi menekan emisi karbon, melalui produk kerajinan bambu juga akan memberikan nilai tambah ekonomi kepada pengerajin bambu, hal ini sejalan dengan pencapaian SDGs pada poin 8 pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, poin 13 terkait penanganan perubahan iklim dan poin 15 terkait ekosistem daratan, serta juga wujud komitmen implementasi ESG di Pertamina," urai Fadjar.

Laporan Jo Kenaru/ Mangarai Barat-NTT