Sosok Sigit Widodo PSI yang Ngeluh Digetok Harga Tinggi di Rumah Makan Rest Area Cipali

VIVA Nasional – Ketua DPP PSI, Sigit Widodo mengalami kejadian yang kurang menyenangkan saat mudik lebaran Idul Fitri 1444 H. Ia menjadi salah satu korban nuthuk atau menaikkan tarif sewenang-senang saat membeli makanan di rest area. Hal itu diketahui dari unggahannya di twitter.

Kata dia, harga 2 porsi nasi ayam dan teh kemasan yang ia beli dipathok harga Rp155 ribu di sebuah rumah makan yang ia singgahi.

Corcom ASTRA Tol Cipali Asri Fajarwati Ridwan mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan pemilik kios yang dimaksud. Ternyata pegawai warung makan tersebut menaikkan harga makanan tanpa sepengetahuan pemilik kios.

Diketahui bahwa pihak ASTRA Tol Cipali telah menindak warung tersebut dengan memberi sanksi penutupan sementara. Lantas, siapakah sosok Sigit Widodo ini?

Sosok ketua DPP PSI

Sigit Widodo lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, 27 Januari 1975. Diketahui bahwa Sigit menganut agama islam. Berbicara soal pendidikan, ia merupakan alumni Universitas Trisakti jurusan Teknik Elektro untuk S-1. Ia juga telah rampung dalam study S-2.

Sigit Widodo merupakan politisi yang berasal dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Di partai tersebut ia diamanahkan untuk menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI. Selain itu, Sigit Widodo juga menduduki posisi sebagai juru bicara (jubir) di dalam partai PSI.

Sebelum berkarier di bidang politik, ia mengawali karier sebagai jurnalis pada 1998 di media online. Setahun menjadi jurnalis, Sigit memilih spesialisasi pemberitaan di bidang IT dan menjadi kepala kanal. 

Kemudian ia bergabung dengan Femina Group pada 2003 dan menjadi Pemimpin Redaksi PC Magazine Indonesia hingga 2007.

Pria 48 tahun itu sempat bergabung dengan pengembang game online asli Indonesia “Nusantara Online” sebagai Direktur Pemasaran dan mengajar komunikasi online di beberapa perguruan tinggi, seperti Universitas Multimedia Nusantara, Universitas Paramadina, dan Universitas Pancasila. 

Sejak 2011 ia bergabung dengan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), dan pada 2016-2018 lalu resmi menjabat sebagai Direktur Operasional di registri domain tingkat tinggi Indonesia.

Selain aktif menjadi konsultan dalam dunia internet, ia tengah sibuk mengambil program doktoral di Universitas Indonesia.