Observatorium Assalam Gelar Nobar Gerhana Matahari Hibrida
- NU Online
VIVA Nasional – Observatorium Assalam milik Pondok Pesantren Modern Islam Assalam, Kartasura, Sukoharjo menggelar pengamatan gerhana matahari hibrida Kamis, 20 April 2023. Selain menggelar nonton bareng (nobar) gerhana matahari, Observatorium Assalam juga membagikan ribuan kaca mata untuk melihat langsung gerhana.
Obervatorium Assalam yang terletak di lantai 5 itu menyediakan sebanyak tiga teleskop untuk melihat peristiwa langka tersebut. Selain menyiapkan teleskop, pengelola juga menyediakan kaca mata filter yang dibagikan kepada para pengunjung yang ingin menyaksikan gerhana dari observatorium tersebut,
Kepala Pusat Astronomi Assalam AR Sugeng Riadi mengatakan Observatorium Assalam menggelar observasi bersama atau nobar gerhana matahari hibrida yang secara fenomena terdapat gerhana matahati total dan gerhana matahari cincin. Hanya saja yang di wilayah Solo Raya, fenomena matahari yang tertutup bulan itu hanya sekitar 50 persen.
“Lha untuk Solo ya 53 persen. Terjadinya jam 10.50 WIB. Tetapi tadi sekitar pukul 09.27 WIB ada hitam-hitam kecil menyentuh permukaan matahari dan itu lah bulannya. Dan semakin lama hitam itu sebuah lingkaran, tidak lain adalah bulan yang menutupi matahari,” kata dia saat ditemui di Observatorium Assalam Kartasura, Sukoharjo, Kamis, 20 April 2023.
Menurut dia, kegiatan nobar gerhana matahari hibirda hari ini tidak seperti biaanya yang dipenuhi para santri dan masyarakat umum. Hal ini disebabkan para santri Pondok Pesantren Modern Islam Assalam telah libur dan pulang ke rumahnya masing-masing untuk Lebaran bersama keluarganya. Untuk itu ia pun menugaskan kepada para santri untuk melihat gerhana matarhari secara streaamin via zoom Observatorium Assalam.
“Santri Assalam yang hadir hanya pengurus inti dari CASA (Club Astronomi Santri Assalam) karena santri sudah libur dan pulang ke rumah masing-masing. Namun santri yang di rumah diberi kesempatan untuk menikmati keindahan alam dengan join Zoom live streaming,” ujar dia.
Selain itu, lanjut Sugeng, sebelum pulang ke rumahnya masing-masing para santri tersebut telah dibagikan kaca mata untuk melihat gerhana matahari. Observatorium Assalam telah memproduksi ribuan kacamata matahari untuk dibagikan kepada para santri dan karyawan untuk melihat fenomena alam langka tersebut.
“Kaca mata yang kita produksi 2500 itu kita bagikan kepada santri dan karyawan. Semuanya mendapat satu-satu. Termasuk yang datang ke Obervatorium Assalam untuk nobar juga mendapat kaca mata matahari,” ujar dia.