Bantah Klaim KKB Bunuh 13 Prajurit TNI di Nduga, Panglima: Jangan-jangan Masyarakat yang Dibunuh
- Puspen TNI
VIVA Nasional - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono membantah informasi yang diembuskan Kelompk Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang mengklaim telah membunuh 13 prajurit TNI. Klaim itu terkait upaya penyelamatan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Merthens, yang disandera KKB di Papua.
Yudo menegaskan sampai saat ini jumlah prajurit TNI yang gugur dalam operasi tersebut tiga orang.
"Yang TNI tiga (orang yang gugur), sekarang ini satu. Kemudian yang lalu ada satu, kemudian satu anggota pertama, di daerah berbeda-beda, ada tiga,” kata Yudo di Lanudal Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, pada Selasa, 18 April 2023.
Yudo menjelaskan, tiga prajurit gugur sejak operasi penyelamatan pilot Susi Air dilaksanakan sejak Februari 2023 lalu. Namun, ia mengaku tidak tahu data yang diklaim KKB lalu disiarkan ke akun YouTubenya.
Yudo lalu curiga jangan-jangan korban yang dibunuh oleh KKB adalah masyarakat. "Siapa yang dibunuh juga nggak tahu, jangan-jangan masyarakat,” ujar Yudo.
Seperti diketahui, kontak tembak antara pasukan TNI dengan KKB kembali terjadi di Nduga, Papua, pada Sabtu, 15 April 2023.
Yudo menceritakan, kontak tembak tersebut berawal ketika sebanyak 36 prajurit melaksanakan operasi penyelamatan pilot Susi Air yang sejak beberapa bulan lalu disandera.
Operasi digelar setelah pihak TNI menerima informasi keberadaan, Philip Mark Merthens, di Nduga. Namun, di tengah perjalanan pasukan diadang oleh KKB sehingga terjadilah kontak tembak.
"Dalam kontak tembak itu, mereka memanfaatkan masyarakat dan anak-anak, kemudian dari masyarakat, khususnya ibu-ibu dan anak-anak, menyerbu pasukan kita,” katanya.
Menurut Yudo, kondisi itu menyulitkan pasukan dari TNI. Apalagi, kata dia, pihak KKB menyebut tim operasi dari segala sisi. Akibatnya, satu prajurit TNI, yakni Pratu Miftahul Arifin, jatuh ke dalam jurang sedalam 15 meter dan gugur.
“Saat [prajurit yang lain] melakukan pertolongan, ada penembakan dari KST dan posisi kita bertahan,” ujarnya.
“Karena dari segala sisi mereka (KKB) bersama masyarakat, istilahnya kita dikeroyok ramai-ramai, sehingga pasukan kita seperti itu. Sampai saat ini, sudah lima personel kena tembak dan tadi sudah dievakuasi ke Timika,” tandas Yudo.
Dia menegaskan, lima personel yang terkena luka tembak dalam kondisi stabil. Yudo mengatakan melihat sendiri ketika mereka sampai di Timika untuk dirawat di rumah sakit.
"Dari lima [prajurit terkena tembak] itu hampir semua sehat. Karena dari heli bisa jalan menuju ambulans,” kata Yudo.
Pun, dia menambahkan operasi selanjutnya yang akan dilakukan pihaknya dengan mengevakuasi jenazah Pratu Miftahul Arifin. Lalu, pencarian empat personel TNI yang masih hilang kontak.
Kata Yudo, evakuasi jenazah Pratu Miftah rencananya akan dilaksanakan Rabu, 19 April 2023, besok. Pencarian empat personel hilang kontak juga terus dilakukan.