Kontak Senjata dengan KST Papua, Panglima TNI Kerahkan Bantuan Tempur Kekuatan Maksimal

Kapuspen TNI Laksda Julius Widjojono Dalam Keterangan Persnya
Sumber :
  • VIVA/ Mohammad Yudha Prasetya

VIVA Nasional – Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Laksda TNI Julius Widjojono, menyampaikan duka cita dari Panglima dan segenap jajaran TNI, atas gugurnya seorang personel TNI dalam kontak senjata dengan kelompok separatis teroris atau KST Papua, yang terjadi di Mugi-Man Kabupaten Nduga, Papua, pada Sabtu, 15 April 2023.

Kontak senjata tersebut terjadi dalam operasi penyelamatan pilot Susi Air yang ditawan KST Papua. Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers, guna menindaklanjuti kesimpangsiuran informasi yang beredar di media sosial sejak kemarin.

"Panglima TNI turut berduka cita atas gugurnya prajurit terbaik TNI atas nama Pratu Miftahul Arifin, yang gugur pada 15 April 2023 pukul 16.30 WIT," kata Julius dalam konferensi pers di Mabes TNI, Jakarta, Minggu, 16 April 2023.

Dia menambahkan, kondisi prajurit yang lainnya saat ini masih ada di beberapa lokasi. Mabes TNI diakuinya tengah kesulitan untuk menghubungi seluruh prajurit tersebut, karena kondisi cuaca yang tidak menentu.

"Untuk itu, Panglima TNI secara terus-menerus memerintahkan untuk melakukan pencarian dan bantuan tempur, dengan kekuatan maksimal," ujarnya.

Diketahui, sebelumnya Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Aidil menjelaskan, peristiwa kontak tembak antara anggota TNI dengan kelompok separatis teroris (KST) Papua, terjadi pada Sabtu, 15 April 2023. Dikabarkan ada korban dari anggota TNI dalam kontak senjata itu.

Kata Aidil, penyerangan itu terjadi ketika anggota TNI tengah melakukan operasi untuk mencari pilot Susi Air, Kapten Philips Max Mehrtens, yang tengah menjadi sandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM).

"Prajurit yang bertugas melakukan operasi SAR Pilot Susi Air di wilayah Mugi-Mam kontak tembak dengan gerombolan KST," kata Aidil dalam keterangannya, Minggu, 16 April 2023.