Target Indeks Kepuasan Jamaah Haji 93, Kemenag Ingin Petugas Haji Kompak

Inspektur Jenderal Kementrian Agama, Faisal Ali Hasyim
Sumber :
  • Roma Danyl/ MCH 2023

VIVA Nasional – Indeks Kepuasan Jamaah Haji tahun 2022 yang mencapai 90,45 dengan predikat sangat memuaskan menjadi acuan agar penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia tahun ini bisa kembali memberikan kepuasan untuk para jamaah.

Dijadwalkan jamaah haji kloter pertama akan diberangkatkan 24 Mei 2023. Inspektur Jenderal Kementrian Agama, Faisal Ali Hasyim berpesan agar Jamaah Haji Indonesia yang diberangkatkan tahun ini bisa mendapatkan kepuasan lebih dari 90,45. Untuk itu, para Petugas Penyelenggara Ibadah Haji atau PPIH Arab Saudi Tahun 1444H/ 2023 M yang telah direkrut sebanyak 1.126 bisa melayani jamaah dengan baik hingga merasa puas dengan pelayaan yang diberikan.

Faisal pun mengatakan, penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun ini diharapkan bisa menghasilkan Indeks Kepuasan Jamaah Haji dengan nilai 93. Jadi untuk itu, diharapkan para petugas yang telah direkrut bisa kompak dan memberikan pelayanan terbaiknya.

"Nilai kita upayakan tidak kurang dari 93, ini jadi tujuan kita, jadi jaga kekompakan," kata Faisal saat hadir menjadi pembicara di hadapan peserta Bimbingan Teknis Terintegrasi PPIH Arab Saudi 2023 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu, 12 April 2023.

Faisal juga mengatakan, petugas haji tahun ini harus menunjukkan keramahannya. Jadilah petugas yang sabar dan ikhlas.

"Teman-teman petugas haji harus menjaga bagaimana melayani jamaah haji dengan ikhlas. Ini menjadi ukuran utama. Kalau jamaah haji melihat muka petugasnya cemberut dan tidak bersahabat, maka jamaah akan kesal," kata Faisal. 

Selain keramahan petugas, indikator kepuasaan jamaah haji juga dilihat dari pelayanan katering, hotel. 

"Pak Menteri mengatakan persiapan penyelenggaraan haji sangat penting sehingga PHU (Penyelenggaraan Haji dan Umrah selalu kami awasi."

Tahun ini, jumlah jamaah haji lansia yang akan diberangkatkan mencapai 67 ribu. Faisal mengatakan, saatnya para petugas haji memberikan layanan yang memuaskan, terutama untuk para jamaah lansia. 

"Lansia itu adalah tamu kehormatan kita, jadi harus kita perlakukan seperti bapak dan ibu kita di rumah, seperti kakek dan nenek kita. Sebagai petugas tidak boleh menolak untuk membantu jamaah." 

Para petugas yang diberangkatkan ke Tanah Suci harus ingat, bahwa petugas haji diberangkatkan tujuan utamanya bukan untuk beribadah haji. Tugas utamanya adalah melayani jamaah.

"Tugas kita yang utama melayani jamaah, haji itu bonus.Apalagi saat menghadapi jamaah lansia wanita, apapun kondisi terjelek kita lakukan. Kalau harus menyeboki jamaah, kita lakukan. 

Tak cuma itu, bukan sekadar petugas haji biasa, saat di Tanah Suci nanti juga akan terlihat berbagai situasi yang dialami jamaah. Para petugas bahkan juga harus siap mendengarkan curhat para jamaah dan lain sebagainya. 

"Jadi, saya minta petugas bisa mewujudkan tingkat kepuasan jamaah menjadi lebih baik," katanya.