Bupati Lumajang Bangun Gereja dan Masjid Berdampingan, Ini Alasannya

Bupati Lumajang Thoriqul Haq bersama Wabup Lumajang Indah Amperawati
Sumber :
  • ANTARA/HO-Diskominfo Lumajang

VIVA Nasional – Bupati Lumajang Thoriqul Haq tengah disorot. Musababnya, ia bakal membangun sebuah gereja dan masjid yang berdiri berdampingan di area yang sama. Rupanya, pembangunan dua tempat ibadah beda keyakinan itu dilatari sebuah permasalahan dan pembangunan gereja dan masjid tersebut jadi solusi. 

Thoriq mengatakan, lahan yang akan didirikan masjid dan gereja itu sudah disiapkan Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Lokasinya di Desa Sumberjati, Kecamatan Tempeh. Lahan yang disiapkan itu adalah aset pemkab. 

Politikus PKB itu menjelaskan, pembangunan gereja dan masjid itu bermula dari penolakan masyarakat terhadap pembangunan rumah pendeta di Desa Tempeh Tengah. Penolakan itu sudah mencuat bertahun-tahun. 

Masjid&Gereja yang berdampingan di Solo

Photo :
  • Fajar Sodiq | Solo

Itu terjadi, kata Thoriq, karena kesalahpahaman masyarakat semata. Sebab, rumah pendeta tersebut juga dipakai beribadah oleh jemaat Gereja Kristen Pantekosta. Nah, Thoriq ingin menyelesaikan masalah itu karenanya mengumpulkan pihak-pihak berbeda pendapat. 

Di forum musyawarah tersebut, juga diundang Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dari musyawarah itu kemudian lahir kesepakatan. 

“Keputusannya, rumah pendeta tetap [ada], tapi tidak untuk gereja. Rumah pendeta tetap boleh dibangun,” kata Thoriq dikonfirmasi wartawan pada Selasa, 11 April 2023. 

Nah, dari kesepakatan itulah Thoriq kemudian berpikir membangun gereja. Aset pemkab berupa lahan di Desa Sumberjati kemudian dihibahkan. “Pemkab mencari lahan yang lebih representatif, termasuk aset yang dimiliki pemkab di Desa Sumberjati. Aset itulah yang kemudian kami putuskan digunakan untuk membangun gereja,” ucapnya. 

Gagasan pun berkembang. Ada usulan, selain gereja, di lahan yang sama juga akan dibangun sebuah masjid yang berdiri secara berdampingan. Cuma, masjid tersebut tidak akan dipakai untuk Salat Jumat, karena sudah ada masjid di Desa Sumberjati. 

Thoriq mengatakan, proyek pembangunan masjid dan gereja itu saat ini masih dalam tahap perencanaan dan lelang. Targetnya, kedua tempat ibadah itu mulai dikerjakan pada Mei atau setelah Lebaran tahun ini. “Anggarannya dari Pemkab Lumajang Rp1,5 miliar,” papar Thoriq.