Ini Potret-Potret Lawas Anas Urbaningrum Saat Masih Jadi Ketum Partai Demokrat
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA Nasional – Mantan Ketua Partai Demokrat, Anas Urbaningrum baru saja resmi bebas dari penjara, pada Selasa, 11 April 2023 setelah mendekam di Lembaga Permasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.
Anas Urbaningrum harus menghabiskan waktu selama 8 tahun di penjara terkait kasus korupsi proyek Pusat Pendidikan dan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang.
Meski telah menghirup udara bebas, Anas masih diharuskan Cuti Menjelang Bebas (CMB), hingga ia masih diwajibkan untuk lapor kepada pihak berwajib tiap bulannya.
Seperti diketahui, Anas Urbaningrum sempat menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2010 silam. Ia termasuk salah satu pemimpin umum partai dengan usia yang relatif muda, yaitu 41 tahun saat ia terpilih.
Namun nahas, posisinya di tonggak kepemimpinan tak bertahan lama. Ia tersandung kasus korupsi proyek Hambalang.
Hambalang adalah proyek pembangunan pusat pelatihan atlet yang berada proyek di bawah Kementerian Pemuda dan Olahraga saat masih dibawah menteri Andi M Mallarangeng.
Nama Anas mulai dikaitkan dalam proyek Hambalang, sejak tahun 2011. Lalu, pada 2012, Anas Urbaningrum mulai diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Namun, Anas dengan tegas membantah semua tuduhan gratifikasi yang menyangkut dirinya. ”Jika ada satu rupiah pun Anas terima duit Hambalang, gantung Anas di Monas,” ungkap Anas menanggapi tuduhan tentang dirinya.
Karena hal ini, citra Partai yang kini diketuai oleh Agus Harimurti Yudhoyono menjadi menurun dan tercoreng.
Anas Urbaningrum merupakan pria yang lahir di Blitar pada 15 Juli 1969, berarti saat ini usianya 53 tahun. Karier politiknya diawali dari Partai Demokrat. Hidupnya menjalani masa transisi dari Orde Baru menuju Era Reformasi. Anas juga banyak memiliki keterlibatan dalam membangun sistem pemilu baru.
Salah satunya dengan menjadi anggota tim Revisi Undang-Undang Politik atau Tim Tujuh. Pada saat itu hal tersebut menjadi salah satu tuntutan dalam reformasi 1998.
Nama Anas mulai naik sejak tahun 2001, saat ia dipercaya menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyiapkan Pemilu 2004. Presiden Abdurrahman Wahid dengan Ketua KPU Nazaruddin yang melantik Anas pada saat itu sebagai anggota KPU.
Tak bertahan lama, setelah itu Anas mengundurkan diri pada 8 Juni 2005 dan memilih bergabung dengan Partai Demokrat yang dibentuk oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pada saat itu SBY ikut Pilpres 2004 dan terpilih sebagai Presiden RI ke-6.
Jabatan Ketua Divisi Otonomi Politik dan Daerah DPP Partai Demokrat langsung didapatkan oleh Anas Urbaningrum. Dengan karier politik yang semakin terbuka, Anas kemudian ikut mencalonkan diri sebagai anggota dewan pada Pemilu 2009.
Dirinya terpilih untuk daerah pemilihan Jawa Timur VII (Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kota Kediri, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Tulungagung). Kemudian menjadi Ketua Fraksi Demokrat di DPR RI periode 2009-2014.
Berada di posisi strategis di DPR dan partai, Anas pun mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Setelah terpilih, Anas dilantik sebagai Ketua Umum dan Edi Baskoro Yudhoyono sebagai Sekjend DPP Partai Demokrat 2010-2015.