Ribuan Umat Katolik di Ruteng Ikuti Prosesi Jalan Salib
- Jo Kenaru (Manggarai-NTT)
VIVA Nasional – Ribuan umat Katolik di Ruteng, Manggarai, NTT, mengikuti prosesi Jalan Salib, Jumat 7 April 2023 setelah 3 tahun ditiadakan akibat pandemi COVID-19.
Tablo atau lakon Jalan Salib yang dilaksanakan sebelum misa Jumat Agung ini diawali dengan Lamentasi yang dipimpin Vikep Ruteng, Pastor Gerardus Janur pada pukul 07.00 WITA.
Umat Katolik yang memadati Lapangan Motang Rua merupakan jemaat Paroki Katedral, Paroki Santu Mikael Kumba, Paroki Santu Fransiskus Asisi Karot, Paroki Kristus Raja Mbaumuku, Paroki Ekaristi Ka Redong, Paroki Santu Vitalis Cewonikit dan Paroki Santu Nikolaus Golo Dukal.
Tablo yang dibawakan Putra Putri Altar (PPA) Paroki Santu Mikhael Kumba sekaligus membuka prosesi Jalan Salib mengikuti masing-masing rute ke paroki-paroki.
“Anak-anak PPA sudah siap mementaskan Tablo kisah sengsara Yesus. Mereka latihan selama satu bulan melibatkan 60 anggota. Semuanya dari kelompok kategorial serikat kerasulan anak dan remaja,” kata pengarah Tablo, Suster Theresia Tika, SCSC diwawancarai di tengah iring-iringan Tablo.
Para pemeran Tablo ini kata Theresia, terdiri dari orang 15 perempuan dan 45 laki-laki.
"Mereka usia 16-17 tahun. Dari SMA Negeri Langke Rembong, SMAK Setia Bakti, SMAK Fransiskus, SMPN 1 Langke Rembong, SDK Ruteng 1 dan SDK Kumba 1," tuturnya.
Dia menambahkan, pemeran Tablo tahun 2023 masih merupakan pemeran Tablo pada Paskah 2016 lalu.
"Tahun 2016 mereka ini juga yang bawakan Tablo. Waktu itu masih kecil dan mereka sekarang sudah SMP dan SMA," imbuhnya.
Biarawati yang biasa dipanggil Suster Tesa ini mengapresiasi atas semangat yang dimiliki anak-anak asuhannya itu. Dia juga bilang, para pemain Tablo sudah sangat terlatih.
"Fisik mereka teruji. Ada pendampingan dari medis juga sehingga walaupun mereka masih remaja tapi stamina mereka aman melakoni Tablo sejauh 4 kilometer," ungkap Suster Theresia.
Ruteng yang panjang
Ada yang unik dan menarik pada prosesi Jalan Salib pada Jumat Agung tahun ini sebab prosesi Tablo tidak saja melewati Jalan Ahmad dan Jalan Ranaka, tapi menjangkau semua wilayah paroki.
Pada Perhentian ke-6, saat mengadegankan Veronika Mengusapi Wajah Yesus, semua umat berpencar untuk sementara dalam 3 kelompok Jalan Salib yang akan melewati 3 rute berbeda, lalu bertemu kembali pada perhentian ke-11 sebelum Yesus dipaku di kayu salib.
Tiga rute ini dibuat untuk menjangkau wilayah-wilayah dan KBG-KBG yang ada, untuk merenungkan 5 perhentian kisah Jalan Salib Yesus, yakni perhentian ke-6 sampai 10.
Untuk 4 perhentian itu jelas menambah panjang rute yang dilewati. Membuat Tablo memakan waktu berjam-jam lamanya.
Tablo untuk Paroki Santu Mikhael Kumba diikuti semua umat KBG masing-masing wilayah Roma, Kana, Kapernum, Yeriko, Tiberias, Bethlehem, Emaus, Bethesda, bersama komunitas Biara Suster BPS.
Setelah 3 kelompok umat kembali bertemu di pertigaan Monas, Tablo kembali dilanjutkan dengan Perhentian ke-11 yang merenungkan Yesus Dipaku di Salib.
Tablo berakhir sampai pada Perhentian ke- 14 di halaman Gereja Santu Mikael Kumba.