Pesan Terakhir Korban Dukun Pengganda Uang: Kalau Ayah Tidak Ada Kabar, Hubungi Polisi
- Teguh Joko Sutrisno
VIVA Nasional – Media sosial tengah dihebohkan dengan beredarnya pesan terakhir dari salah satu korban pembunuhan yang dilakukan dukun TH alias Mbah Slamet (45) warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Diduga pesan yang dikirim melalui WhatsApp itu dibuat oleh korban berinisial PO (53) warga Sukabumi, Jawa Barat. Diketahui PO adalah korban terakhir yang dibunuh Slamet setelah diiming-imingi gandakan uang.
Melalui unggahan akun twitter @askrfess terlihat korban seperti telah menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan Slamet, sehingga meminta anaknya untuk menjemputnya ke rumah Slamet di Banjarnegara bersama polisi jika dalam beberapa hari dirinya tak ada kabar.
"Ini di rumahnya Pak Slamet, buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal ayah tidak ada kabar sampai Minggu, langsung saja ke lokasi bersama aparat," tulis pesan korban kepada anaknya dikutip VIVA Rabu 5 April 2023
Setelah pesan tersebut, korban sudah tidak dapat dihubungi oleh anaknya karena ponsel genggam miliknya tidak aktif. Balasan pesan yang dikirim anaknya pun hanya ceklis satu. "Dihhh ai ayah suka bikin kepikiran. Ayah mah pergi malah bikin kepikiran," balas pesan sang anak kepada ayahnya.
Hal ini lah yang membuat pihak keluarga korban segera melaporkan kasus tersebut kepada Polres Banjarnegara pada Senin, 27 Maret 2023. Mendapat aduan itu, pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan dan menyambangi rumah Slamet.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto membenarkan bahwa salah satu korban kasus pembunuhan yang dilakukan Slamet sempat mengirim pesan via WhatsApp kepada anaknya.
“Saat itu korban melakukan komunikasi dengan anaknya yang lain berinisial SL melalui pesan WhatsApp, yang isinya berupa share lokasi dan mengirimkan posisinya,” ujar Hendri dikutip VIVA Rabu 5 April 2023
Hendri mengungkap PO telah datang sebanyak dua kali ke rumah Slamet, pertama pada bulan Juli 2022 bersama anaknya, kemudian berkunjung seorang diri pada 23 Maret 2023. Pada kunjungan kedua inilah korban mulai merasa ada kejanggalan.
Kepada polisi, Slamet mengaku telah menerima uang dari korban sebesar Rp70 juta. Uang tersebut diberikan secara bertahap, dia juga menjanjikan uang itu bisa digandakan hingga menjadi Rp 5 miliar.
Hingga kini pihak kepolisian terus mengembangkan kasus pembunuhan yang melibatkan tersangka ST dan BS yang dilakukan dengan modus penggandaan uang tersebut. Ternyata selain jenazah PO, ada 10 jenazah lainnya ditemukan di kebun milik Slamet.