Beredar Pesan WA Korban Pembunuhan Dukun Mbah Slamet

Dukun mbah Slamet di lokasi kejadian, Banjarnegara
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno

VIVA Nasional – Belakangan publik tengah menyorot kasus pembunuhan berantai yang dilakukan dukun ST alias Mbah Slamet (45) warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah. Sampai saat ini polisi telah menemukan 11 jenazah korban.

Menyusul mencuatnya kabar tersebut, media sosial dihebohkan dengan beredarnya isi pesan WhatsApp terakhir dari salah satu korban kepada anaknya. Anak dari salah satu korban disebut membagikan pesan yang dikirim ayahnya saat berada di rumah Slamet.

Melalui unggahan akun twitter @askrfess terlihat korban seperti telah menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan Slamet, sehingga meminta anaknya untuk menjemputnya ke rumah Slamet di Banjarnegara bersama polisi jika dalam beberapa hari dirinya tak ada kabar.

"Ini di rumahnya Pak Slamet, buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal ayah tidak ada kabar sampai Minggu, langsung saja ke lokasi bersama aparat," tulis pesan korban kepada anaknya dikutip VIVA Rabu 5 April 2023

Setelah pesan tersebut, korban sudah tidak dapat dihubungi oleh anaknya karena ponsel genggam miliknya tidak aktif. Balasan pesan yang dikirim anaknya pun hanya ceklis satu. "Dihhh ai ayah suka bikin kepikiran. Ayah mah pergi malah bikin kepikiran," balas pesan sang anak kepada ayahnya.

Hal ini lah yang membuat pihak keluarga korban segera melaporkan kasus tersebut kepada Polres Banjarnegara pada Senin, 27 Maret 2023. Mendapat aduan itu, pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan dan menyambangi rumah Slamet.

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto membenarkan bahwa salah satu korban kasus pembunuhan yang dilakukan Slamet sempat mengirim pesan via WhatsApp kepada anaknya.

“Saat itu korban melakukan komunikasi dengan anaknya yang lain berinisial SL melalui pesan WhatsApp, yang isinya berupa share lokasi dan mengirimkan posisinya,” ujar Hendri dikutip VIVA Rabu 5 April 2023

Polisi dan relawan mencari korban pembunuhan dukun SH di Wanaysa Banjarnegara, Jawa Tengah.

Photo :
  • tvOne/Teguh Joko Sutrisno

Dia mengatakan Slamet saat melakukan praktek perdukunan penggandaan uang tak sendiri, melainkan bersama tersangka lain berinisial BS seorang warga Pekalongan, Jawa Tengah. BS bertugas mengiklankan dan mencari target korban melalui halaman media sosial Facebook miliknya.

Setelah menemukan target, BS kemudian bertugas mempertemukan korban dengan tersangka dengan iming-iming penggandaan uang hingga miliaran rupiah. Lantaran kesal terus menerus ditagih oleh korban, tersangka pun akhirnya membunuh korban dengan cara memberikan minuman yang telah dicampur racun potas saat ritual penggandaan uang di jalan setapak menuju kebun.

Hingga kini pihak kepolisian terus mengembangkan kasus pembunuhan yang melibatkan tersangka ST dan BS yang dilakukan dengan modus penggandaan uang tersebut. Ternyata selain jenazah PO, ada 10 jenazah lainnya ditemukan di kebun milik Mbah Slamet.