Sejoli Mahasiswa FK Unand Akui Punya Perilaku Seks Menyimpang
- VIVA/Andri Mardiansyah
VIVA Nasional – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Andalas, Kota Padang, Sumatera Barat Rika Susanti dalam keterangan resminya menyebut, jika HJ dan NZ dua sejoli dari Fakultas Kedokteran yang kini tersandung kasus pelecehan seksual terhadap temannya sendiri, sudah mengakui perbuatannya.
Dalam keterangan resmi yang dikutip Senin 27 Februari 2023, menurut Rika Susanti, segala bentuk perbuatan pelecehan, pelanggaran, hukum, norma, etika, dan moral harus dihilangkan dari kehidupan dunia kampus. Kampus ikut bertanggungjawab dalam melakukan pembinaan serta membangun akhlak dan karakter anak bangsa.
Sehingga kata Rika, apabila terjadi tindakan tercela yang dilakukan warga kampus, maka sesuai dengan kewenangan yang dimiliki, kampus akan bertindak dengan serius dan objektif. Termasuk kejadian dugaan kekerasan seksual yang terjadi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Unand.
"Sebagai bentuk dari tanggung jawab Universitas Andalas, maka ketika masuk laporan dugaan tindak kekerasan dimaksud, Satuan Tugas PPKS Unand segera menindaklanjutinya," kata Rika Susanti.
Rika Susanti menegaskan bahwa, dalam kasus ini satgas PPKS Unand, bekerja berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi
Dan juga merujuk pada Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 17 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2021 Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi.
Terkait dengan kasus tersebut, menurut Rika langkah yang telah dilakukan oleh satgas PPKS Unand, diantaranya menerima laporan dari pelapor yang tak lain merupakan salah satu dari 12 korban kekerasan seksual yang dilakukan dua terlapor tersebut.
Lalu, kita juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap pelapor, korban, saksi-saksi yang terdiri dari 12 orang korban dan 4 orang saksi serta 2 orang terlapor serta telah didapatkan bukti-bukti tindakan kekerasan seksual.
"Semua korban, saksi dan terlapor sudah memberikan keterangan. Kedua terlapor, telah mengakui perbuatannya. Telah dilakukan pemeriksaan psikologi terhadap kedua terlapor," tutup Rika Susanti.
Diketahui, kasus dugaan perilaku menyimpang kedua terduga pelaku ramai menghiasi laman di media sosial sejak jumat kemarin. Adalah akun twitter @andalasfess yang memposting kedua foto terduga pelaku. Dalam postingan itu, juga dilengkapi narasi "Bantu UP kasus pelecehan di FK predatornya masih bebas.
Modusnya, kedua terduga pelaku menginap di tempat kos temannya. Mengambil foto atau video para korban yang sedang tertidur dengan membuka bajunya. Menurut pengakuan NZ, foto yang berhasil didokumentasikan dikirim ke cowoknya, pun sebaliknya foto teman pria cowoknya juga dikirim kepada dirinya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatra Barat, Kombes Pol Andry Kurniawan sebelumnya menyatakan, kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh kedua terduga pelaku tersebut, sudah masuk tahap penyidikan. Bahkan, penyidik sedang melengkapi alat bukti penyidikan. "Sudah masuk tahap penyidikan," kata Kombes Pol Andry Kurniawan.