Menghilang Tanpa Kabar, UII Bentuk Tim Selidiki Perilaku Indisipliner Dosennya Rafie Pratama

Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ahmad Munasir Rafie Pratama
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Nasional – Ahmad Munasir Rafie Pratama, seorang dosen UII, yang dikabarkan hilang telah ditemukan keberadaannya. Rafie dipastikan berada di Amerika Serikat oleh pihak UII. Rafie dalam balasan emailnya ke UII mengatakan jika dirinya mengalihkan penerbangan dari Istanbul, Turki ke Boston, Amerika Serikat karena alasan kesehatan. Rafie mengaku dirinya sedang berobat di Amerika Serikat.

Rektor UII Fathul Wahid menegaskan apa yang dilakukan oleh Rafie yaitu menghilang ke Boston adalah sebuah tindakan indisipliner. Terlebih Rafie sebelumnya tak meminta izin atau memberi kabar pada UII tentang kegiatannya.

"UII sebagai organisasi publik yang mengedepankan nilai-nilai tata kelola yang baik memiliki tanggung jawab untuk memberikan perlakuan yang adil dan setara kepada seluruh sivitas berdasar pada regulasi yang berlaku di UII," kata Fathul dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 25 Februari 2023.

"Tindakan Rafie mengalihkan perjalanan ke Amerika Serikat tanpa pemberitahuan kepada UII sejak 12 Februari 2023 patut diduga sebagai tindakan indisipliner karena telah meninggalkan tanggung jawab yang menyebabkan dampak terhadap tata laksana organisasi. Untuk melakukan verifikasi atas dugaan tersebut UII akan membentuk tim berdasarkan regulasi yang berlaku di UII," tegas Fathul.

Fathul menambahkan pihak UII mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu penelusuran dan pengungkapan kasus hilangnya Rafie.

"UII mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu penelusuran dan pengungkapan kasus ini, terutama Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), Direktorat Pelindungan Warga Negara Indonesia Kemlu RI, KJRI New York, KBRI Oslo, KJRI di Istanbul, KBRI Ankara, KBRI Riyadh, PP Muhammadiyah, National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, dan semua pihak yang tidak mungkin kami sebut satu per satu," tutup Fathul.