Diresmikan Ganjar, Embung Subari Akan Airi 35 Hektar Lahan Pertanian
- Istimewa
VIVA Nasional – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo melanjutkan kesuksesan Gerakan Seribu Embung di 2023 ini. Mantan Anggota DPR RI itu membuktikannya dengan kembali meresmikan pembangunan embung, kali ini di Desa Kalibareng, Kecamatan Patean, Kendal, Jateng.
Ganjar menjelaskan, embung tersebut dinamakan Embung Subari. Subari adalah seorang petani yang menghibahkan lahannya yang seluas 1.800 meter persegi untuk dijadikan embung itu.
"Jadi Pak Bari sudah menunaikan tugas yang luar biasa memberikan tanahnya, diberikan kepada masyrakat. Sekarang sudah jadi, tinggal tentu membereskan dari saluran airnya, yang tersier, terus kemudian perbaikan jalannya," kata Ganjar di lokasi, dikutip Rabu, 15 Februari 2023.
Adapun, Ganjar telah menginisiasi Gerakan Seribu Embung sejak tahun 2016. Setelah enam tahun berlalu, gerakan tersebut sudah melebihi target dan tercatat sudah ada 1.135 embung terbangun se-Jateng.
Pendanaan yang digunakan untuk pembangunan embung tidak hanya berasal dari APBD, tetapi juga dibantu banyak pihak. Seperti pemerintah pusat, pemerintah kabupaten, hingga Corporate Social Responsibility (CSR).
Ganjar juga menyatakan keberhasilan program seribu embung akan terus dilanjutkan dengan melibatkan banyak pemangku kepentingan agar jumlah embung yang dibangun bisa lebih banyak lagi.
Terkait Embung Subari, Ganjar menyebut nantinya akan digunakan masyarakat Desa Kalibareng untuk berbagai kebutuhan air bersih seperti sistem irigasi pertanian. Embung tersebut bisa menampung air hujan, dan dipergunakan masyarakat saat kemarau.
"Kira-kira 35 hektare (lahan pertanian) nanti akan bisa terairi. Kalau masih musim hujan, mungkin tadah hujannya masih bisa digunakan. Tapi kalau kemarau tentu embung ini punya manfaat. Saya senang melihat semua saling mendukung, gotong royong dengan luar biasa," kata Ganjar.
Ganjar berharap, masyarakat sekitar bisa mengkonservasi pohon-pohon di sekitar embung agar lingkungannya tetap lestari. Ganjar meminta agar sejumlah pohon besar yang ada di wilayah embung jangan ditebang.
"Sehingga kalau itu nanti pohonnya terkonservasi dengan baik, sumber mata airnya juga akan terjaga karena sumber mata air yang dari atas, yang dijadikan sumber utama untuk bisa mengisi embung yang ada di sini," kata Ganjar.