Identitas Kearifan Lokal Dinilai Bisa Jadi Cara Perkuat Persatuan Bangsa
- Dok. Istimewa
VIVA Nasional – Relawan Ganjar Pranowo, Kornas Ganjarist menggelar silaturahmi dengan Garda Nusantara Indonesia yang bertempat di Desa Banyusari, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Selasa 14 Februari 2023. Acara tersebut dihadiri pula oleh sejumlah organisasi kesundaan atau para pegiat budaya di Jawa Barat.
Dalam kesempatan itu, Plt Ketum Ganjarist Kris Tjantra, menyampaikan bahwa acara silaturahmi dilakukan untuk mempererat tali persaudaraan juga menyamakan visi dalam berkontribusi bagi Indonesia kedepan yang lebih baik.
"Kami sebagai organisasi yang sama-sama cinta NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) tentunya dalam kesempatan ini diharapkan bisa lebih kompak lagi dalam berjuang berkontribusi bagi negeri," ujar Kris dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa 13 Februari 2023.
Kris juga menjelaskan, sebagai bangsa yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan dan kebudayaan sudah seharusnya menggunakan kearifan lokal untuk memperkuat persatuan dan kesatuan.
"Bangsa Indonesia punya identitas yang kuat, jangan sampai ada ideologi dari luar selain Pancasila yang akan memecah belah persatuan Indonesia. Kalau pun ada, tentu itu tidak akan bertahan lama. Kita punya struktur, kita punya ketahanan menyangkut identitas jati diri bangsa, yakni budaya kearifan lokal yang banyak sekali," ungkapnya.
Kris pun mengungkapkan bahwa karena memiliki kesamaan visi dan cita-cita, organ-organ tersebut akan bergabung bersama keluarga besar Ganjarist.
Sementara itu, Panglima Garda Nusantara Mohammad Arif Muharam atau biasa disapa Kang Arif menyampaikan bahwa acara silaturahmi ini merupakan buah dari komunikasi yang selama ini terus terjalin baik antara ia dan Kris.
"Acara silahturahmi ini karna saya dengan Pak Kris sering komunikasi. Dari sisi strategi jaringan kasundaan kita sangat kuat," ungkap Arif.
Lantas ia pun mengucapkan sebuah quotes yang dijadikan pegangan dalam perjuangan. "Apabila leluhur kita orang-orang baik maka anak cucunya orang baik. Apabila leluhur kita buruk maka anak cucunya memperbaiki. Apabila kita tidak tahu leluhur kita baik atau buruk maka hari ini kita mencetak sejarah untuk memperbaikinya kedepan," tutur Arif.