Ancaman Bakar Alquran Tiap Jumat, MUI: OKI Harus Bersuara Melalui Forum PBB

Aktivis sayap kanan Denmark Rasmus Paludan membakar Alquran. 
Sumber :
  • Morocco World News

VIVA Nasional – Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis angkat bicara soal kasus pembakaran Alquran yang dilakukan tokoh pemimpin partai garis keras Stram Kurs Denmark Rasmus Paludan.

Cholis menegaskan bahwa aksi pembakaran Alquran ini tidak dapat dibiarkan dan tak bisa dibenarkan. Oleh karena itu, ia meminta Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk ambil sikap melalui forum PBB agar mencegah aksi-aksi serupa terjadi di tempat lain.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Cholil Nafis.

Photo :
  • Facebook KH. Cholil Nafis

“Ini tidak bisa ditoleransi. Masyarakat, tokoh agama, bahkan OKI harus bersuara melalui forum PBB untuk mencegah aksi-aksi pembakaran lainnya,” ujar Cholil Nafis dilansir dari laman resmi MUI, Senin 30 Januari 2023

Cholil menyebutkan hal yang dilakukan Rasmus Paludan bukan sebuah kebebasan berpendapat. Terkait hal ini, kata dia, para penista Alquran baik Muslim maupun non-Muslim berhak dihukum yang seberat-beratnya hingga dihukum mati.

“Karena itu, agar tidak ada tindakan ekstrem, tentu kita meminta OKI bersuara keras,” ujar dia.

Untuk diketahui pada Sabtu 21 Januari 2023, Rasmus Paludan dengan sengaja membakar Salinan Alquran di dekat Kedutaan Besar Turki di Kota Stockholm.

Aksi pembakaran Alquran ini terjadi pada saat Swedia kesulitan membujuk Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk memberikan izin kepada Swedia untuk bergabung dengan NATO.

Pria berusia 41 tahun itu diduga memiliki izin membakar mushaf di depan gedung. Ini terjadi bersamaan dengan dua demonstrasi terkait melawan Turki yang direncanakan.

Politikus Swedia, Rasmus Paludan

Photo :
  • Instagram: cgtn

Kegilaannya pun berlanjut, pada Jumat 27 Januari 2023 lalu dia kembali melancarkan aksinya. Dia melakukan aksinya membakar salinan Alquran. Kali ini, dia membakar kitab suci umat Islam di depan masjid serta Kedutaan Besar Turki di Kopenhagen, Denmark.

Paludan berjanji akan melanjutkan aksinya setiap hari Jumat sampai Swedia diterima Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Terkait hal ini, Kiai Cholil pun berseloroh menyarankan agar Paludan juga diperiksakan kesehatan mentalnya. “Mungkin dia tak waras perlu diperiksa di rumah sakit jiwa,” tutur dia.

Cholil Nafis.

Photo :
  • Twitter: Cholil Nafis