Stafsus Presiden Diaz Cek Pengolahan Sampah jadi Bahan Bakar: Target Presiden Turunkan Emisi
- Istimewa
VIVA Nasional – Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Diaz Hendropriyono, mengatakan memang Presiden menargetkan penurunan emisi dengan penggunaan bahan bakar pengganti batu bara.
Itu dikatakan Diaz, saat meninjau pabrik pengelolaan sampah Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP), di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung, Cilegon, Banten, Selasa 24 Januari 2023.
Dia juga diperlihatkan proses pengolahan sampah menjadi bahan bakar pengganti batu bara atau co-firing. Ini digunakan di PLTU Suralaya yang dikelola PT Indonesia Power.
Dalam keterangan persnya, Diaz Hendropriyono menjelaskan, bahwa memang model pengelolaan seperti ini dalam rangka pencapaian target Presiden untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK). Disamping, mendorong ekonomi Indonesia tetap maju.
“Penerapan BBJP di TPSA ini berkontribusi mencapai target-target Presiden untuk menurunkan emisi GRK 31,89 % tanpa bantuan internasional atau 43,2 % dengan bantuan internasional sekaligus dapat mendukung pertumbuhan ekonomi tetap positif di atas 5 %,” jelas Diaz.
Diaz menjelaskan, berbagai proyek seperti ini yang mendukung penurunan emisi dan juga mendorong perekonomian, sudah semestinya didukung bersama. Serta menjadikan sebagai proyek yang strategis untuk ke depannya.
Sementara Direktur Utama Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menyebut suplai briket BBJP untuk co-firing, setidaknya menggantikan sekitar 5 % daro penggunaan batu bara.
“Kebutuhan batu bara PLTU Suralaya 40.000 ton per hari yang mana 5 %-nya sekitar 2.000 ton berpotensi disuplai BBJP,” katanya.
Sedangkan Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian, mengatakan ke depannya bahwa TPSA Bagendung pemanfaatannya akan semakin diperluas. Apalagi nantinya akan dibantu oleh pemerintah pusat. Sebab ini juga menjadi komitmen mendukung arahan Presiden untuk pengembangan energi listrik ramah lingkungan.
“Pengolahan BBJP akan ditambah dari 30 ton per hari menjadi 200 ton per hari maksimal pada Agustus 2023 sehingga nantinya Kota Cilegon defisit sampah pada 2025,” ujar Helldy.
DIrektur Keuangan PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Adrian Rusmana, juga turut hadir. Dia mengatakan, pihaknya saat ini turut mempelajari pengelolaan sampah di sini untuk bisa digunakan juga nantinya di Jakarta.