MUI Tanggapi Soal Ratusan Pelajar di Ponorogo Hamil di Luar Nikah: Gagal Didik Anak

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Abbas (Instagram/smart.gram)
Sumber :

VIVA Nasional – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas turut menyoroti soal kasus ratusan anak yang masih berstatus pelajar di Ponorogo, Jawa Timur dikabarkan hamil di luar nikah oleh pasangannya. 

"Dari hal tersebut, kita tahu bahwa kita telah gagal dalam mendidik anak-anak kita dengan akhlak dan budi pekerti yang baik," kata Anwar Abbas kepada awak media, Jumat 13 Januari 2023.

Meski begitu, kata Anwar, masalah itu tidak dapat diberatkan kepada anak sekolah dan orang tuanya saja. Tapi, masalah tersebut tentu saja menjadi tanggung jawab masyarakat dan pemerintah terutama soal pendidikan sejak kecil. 

ilustrasi hamil diluar nikah

Photo :
  • U-Report

"Karena selama ini kita lihat semua kita hanya sibuk memikirkan masalah ekonomi dan politik saja dan abai terhadap masalah agama dan budaya yang harus kita tanamkan dengan baik kepada anak-anak kita," tegasnya.

Dia menjelaskan, masyarakat saat ini dikenal taat beragama dan memiliki budaya luhur. Tentu saja, sudah semestinya bisa menjunjung tinggi nilai-nilai dari ajaran agama dan budaya di Indonesia. 

Anwar Abbas menilai bahwa ajaran agama dan budaya luhur masyarakat Indonesia saat ini sudah diabaikan dan dilecehkan. Akibatnya, budaya asing yang berupa pergaulan bebas masuk dan berkembang di masyarakat. 

"Sehingga terjadilah hal-hal yang tidak kita inginkan tersebut. Untuk itu bagi mengatasi masalah tersebut kerjasama yang baik antara pihak orangtua, sekolah, masyarakat dan pemerintah tentu harus bisa kita wujudkan agar kita bisa melindungi anak-anak kita dari hal-hal yang tidak kita inginkan," jelasnya.

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Abbas (Instagram/smart.gram)

Photo :

Adanya aturan dan ketentuan yang mendukung guna terciptanya anak-anak dan masyarakat bangsa yang baik haruslah dihormati bersama. Tentu sangat diharapkan supaya segala hal yang akan memungkinkan terjadinya peristiwa di Ponorogo tersebut tidak terjadi. 

"Karena kalau tidak maka yang akan susah dan malu tidak hanya anak-anak didik kita itu saja tapi juga orang tua, masyarakat bahkan bangsa dan negara yang sama-sama kita cintai ini," tuturnya.