Dukung Ekonomi Biru, FAO Hadirkan Karya Dalam Lokakarya GEF Asia Pasifik di Bali

Karya FAO dalam IFISH dan ISLME dipresentasikan di lokakarya GEF Asia Pasifik.
Sumber :
  • Harriansyah/ FAO Indonesia

VIVA Nasional – Lokakarya Global Environment Facility (GEF) se-Asia Pasifik digelar di Bali, Indonesia,10-12 Januari 2023. Dewan GEF menyetujui 78.5 juta dolar untuk 13 proyek yang dipimpin Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) di 16 negara, termasuk Indonesia. 

Dalam lokakarya tersebut, FAO Indonesia menampilkan pencapaian-pencapaian kerja pada ekosistem laut besar Indonesia dan keanekaragaman hayati untuk perikanan darat, dalam empat tahun terakhir. 

Dilansir dari siaran pers FAO Indonesia, banyak pekerjaan telah dilaksanakan dalam mengelola keanekaragaman hayati perairan darat dan laut di Indonesia. Di antaranya bermitra dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam ISLME (Proyek regional untuk manajemen keberlanjutan pada ekosistem laut besar Indonesia) dan IFISH (Proyek Konservasi di Perikanan Darat).

CEO dan ketua GEF Carlos Manuel Rodriguez melihat tentang proyek FAO ISLME di

Photo :
  • Harriansyah/FAO Indonesia.

“Manajemen kegiatan ‘ekonomi biru’ yang berkelanjutan, mencakup ‘pangan biru’ (Pangan yang dihasilkan dari laut, danau, dan sungai). 'Pangan biru' memiliki peran penting dalam mencapai ketahanan pangan, mengakhiri kekurangan gizi, dan membangun sistem pangan yang sehat, positif alam, dan tangguh di dunia," kata Kepala Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste Rajendra Aryal dikutip VIVA, Rabu, 11 Januari 2023.

Lebih dari 3.000 spesies hewan dan tumbuhan air ditangkap atau dibudidayakan untuk digunakan sebagai makanan di dunia. Mereka diproduksi melalui berbagai macam sistem, mulai dari pabrik kapal pukat laut hingga tambak ikan dan pembudidaya ikan air tawar.  Pangan biru telah menjadi landasan sistem pangan global, menyediakan sumber nutrisi penting bagi lebih dari 3 miliar orang di seluruh dunia dan mata pencaharian bagi ratusan juta orang.

Bekerja sama dengan KKP, proyek FAO ISLME mempromosikan pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan yang berkelanjutan di Laut Indonesia, seluas lebih dari 2,3 juta hektar, dimiliki bersama oleh Indonesia (98 persen) dan Timor-Leste (2 persen). 

Wilayah ISLME terletak di jantung kawasan biogeografis samudra Indo-Pasifik bagian barat, yang memiliki spesies laut terkaya di dunia. Terdapat 500 jenis terumbu karang, 2500 jenis ikan laut, 47 jenis mangrove dan 13 jenis lamun.