Terekam di Jaringan Seismik, Gempa Pacitan Tak Buat Merapi 'Batuk'
- ANTARA/Fahrul Jayadiputra
VIVA Nasional – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,9 yang terjadi di Pacitan, Jawa Timur, Senin 9 Januari 2023 sekitar pukul 19.26 WIB, terasa getarannya hingga ke wilayah DIY dan sekitarnya.
Gempa Pacitan ini sempat terekam oleh jaringan seismik Gunung Merapi milik Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.
BPPTKG dalam keterangan resminya menyebut gempa ini juga terasa hingga sejumlah pos pantau Gunung Merapi yang berada di wilayah DIY dan Jawa Tengah.
"Gempa tektonik terekam di jaringan seismik Gunung Merapi. (Gempa) dirasakan di sebagian besar pos pemantauan," kata BPPTKG dalam keterangannya, Senin 9 Januari 2023.
BPPTKG juga menyebut gempa tersebut tidak berpengaruh pada aktivitas kegunungapian di Gunung Merapi. Hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi berada di level Siaga.
"Gunung Merapi berstatus Siaga. Gempa tektonik tidak serta merta berpengaruh pada Gunung Merapi," ungkap BPPTKG.
Diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia mengakibatkan gempa bumi bermagnitudo 5,6 di wilayah Samudera Hindia selatan Jawa, Pacitan, Provinsi Jawa Timur, Senin.
Gempa Dangkal
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dikonfirmasi di Jakarta, Senin menyampaikan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,93 derajat Lintang Selatan, 111,13 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 70 km arah selatan Kota Pacitan dengan kedalaman 59 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempang Eurasia," paparnya.
Ia menambahkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Ia mengatakan gempa bumi pada pukul 19.26 WIB itu memiliki parameter terkini dengan magnitudo M5,4.
Ia memaparkan gempa bumi itu berdampak dan dirasakan di daerah Pacitan, Gunungkidul, Bantul, Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo, Wonogiri, Purworejo, Cilacap, Blitar, Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Nganjuk dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Gempa juga terasa di daerah Banjarnegara, Wonosobo, Karangkates, dan Kebumen dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
"Hingga pukul 19.46 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Daryono mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa," ucapnya.
Ia juga mengimbau masyarakat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.