164 Pendaki Sudah Turun dari Puncak Gunung Marapi, Begini Kondisinya

Tim Penyapu dari BKSDA, Basarnas, dan sejumlah pemuda setempat memaksa turun para pendaki Gunung Marapi yang mengalami erupsi, Minggu, 8 Januari 2023.
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA Nasional – Kerja tim penyapu gabungan untuk mensterilkan gunung Marapi dari para pendaki disaat erupsi terjadi, sudah usai. Total, ada sebanyak 164 pendaki yang bergerak menuju ke puncak sejak Kamis hingga Sabtu kemarin dipaksa turun. Mereka berasal dari beberapa wilayah di Sumatra Barat, termasuk juga dari provinsi tetangga, Jambi dan Riau. 

"Operasi dilakukan tak lama setelah erupsi Marapi terjadi. Total, pendaki yang turun dari puncak dan cadas berjumlah 164 orang. Semua pendaki yang sudah turun semuanya dalam kondisi baik dan sehat," kata Kepala Seksi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Oktavianto, Senin 9 Januari 2023.

Saat ini, kata Oktavianto, pintu masuk atau akses jalur pendakian gunung Marapi sudah ditutup oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat sebagai pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Marapi.

"Jalur pendakian sudah ditutup oleh BKSDA Sumbar," kata Oktavianto.

Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, dilaporkan erupsi sejak Minggu, 8 Januari 2023, dan telah menyemburkan abu vulkanik sebanyak 15 kali.

Photo :
  • PVMBG

Diketahui, hingga kini aktivitas vulkanologi gunung api Marapi masih meningkat. Merujuk data rilis terbaru yang dikeluarkan Pos Pengamat gunung Marapi pagi tadi, Senin 9 Januarti 2023 pukul 06.34 WIB, erupsi kembali terjadi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 250 meter diatas puncak. 

"Kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan tenggara. Erupsi ini, terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 3.2 mm dan durasi sekitar 1 menit 1 detik. Saat ini, status gunung Marapi masih berada di level II atau waspada," kata Ahmad Rifandi, Petugas Pos Pemantau Gunung Marapi.