Ferdy Sambo Ngomong ke Kombes Sugeng: Peristiwa Magelang Hanya Ilusi

Ferdy sambo
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Nasional – Sekretaris Biro Provos Divisi Propam Polri, Kombes Pol Sugeng Putut Wicaksono mengatakan Ferdy Sambo menyebut peristiwa yang terjadi di Magelang hanya sebuah ilusi. 

Hal tersebut diungkap berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dari Kombes Sugeng Putut yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Kamis 29 Desember 2022. 

Ferdy Sambo Sidang Lanjutan Pembunuhan Brigadir J

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Mulanya, Sugeng dipanggil ke rumah Ferdy Sambo pada Kamis 21 Juli 2022 pukul 20.20 WIB. Ferdy Sambo bertanya soal anggota provost yang piket di rumahnya pada hari itu. 

"Setelah itu saksi datang ke rumah terdakwa FS namun saat saksi berada di rumah FS dan bertemu dengan terdakwa FS, pembicaraan saksi sebenarnya lebih terfokus pada permasalahan yang ada di Magelang yang di mana terdakwa FS menyampaikan bahwa 'sebenarnya tidak ada masalah yang terjadi di Magelang, semua cerita terkait peristiwa di Magelang tidak ada'," ujar Jaksa bacakan BAP Sugeng di ruang pengadilan

Tak hanya sekali, Ferdy Sambo menyebut kedua kali bahwa peristiwa di Magelang hanya ilusi kepada Sugeng. 

Ferdy Sambo Sidang Lanjutan Pembunuhan Brigadir J

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Pada saat Ferdy Sambo telah menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik Direktorat Tindak Pidana (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Sugeng diperintahkan oleh Sambo untuk menjelaskan yang sebenarnya soal pemeriksaan di provost. 

"Terdakwa FS memerintahkan kepada saksi untuk menceritakan semua apa adanya, karena menurut FS tidak ada apa-apa pada saat kejadian di provost tersebut," ucap Jaksa bacakan BAP.

Pada saat itu, Sambo kembali mengatakan kepada Sugeng bahwa peristiwa di Magelang itu tidak ada dan hanya sebuah ilusi.

"Namun FS mengingatkan kembali untuk kejadian di Magelang tersebut tidak ada dan itu hanya sekadar ilusi," katanya. 

Sebelumnya diberitakan, Ferdy Sambo menceritakan peristiwa pemerkosaan yang dilakukan Brigadir Yosua terhadap istrinya, yaitu Putri Candrawathi pada saat di Magelang. 

Hal tersebut diungkap Ferdy Sambo saat bersaksi di sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Rabu 7 Desember 202. Duduk sebagai terdakwa yaitu Bharada E, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf. 

Ferdy Sambo, Sidang Lanjutan Sebagai Saksi

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Sambo menyebut, saat itu Putri Candrawathi tiba di rumah pribadi Jalan Saguling III pada Jumat 8 Juli 2022. Kemudian, Ferdy Sambo bertanya kepada Putri bahwa kejadian apa yang sebenarnya terjadi di Magelang. 

"Ya sudah, kamu mau cerita apa kejadian di Magelang?'. 'Saya mau makan dulu', 'ya sudah saya tunggu di lantai tiga'. Kemudian istri saya makan, saya naik ke lantai tiga mendahului istri saya, menunggu di lantai tiga," kata Sambo di ruang pengadilan.

Sambo kembali mempertegas pertanyaannya pada saat Putri menghubungi dirinya melalui telepon. Sambo bertanya kepada Putri perlakuan kurang ajar apa yang dilakukan oleh Brigadir Yosua terhadapnya. 

Kemudian, Putri menjawab bahwa Brigadir Yosua masuk ke dalam kamar pribadinya saat dia dalam kondisi tertidur. Putri juga mengaku Brigadir Yosua sempat mengancamnya.

"Saya kemudian menanyakan istri saya. 'Kurang ajar seperti apa Yosua yang kamu telepon semalam?'. Istri saya kemudian nangis, Yang Mulia. Dia ceritakan bahwa Yosua masuk ke kamar, dia dalam kondisi tidur, istri saya tidur kemudian tiba-tiba Yosua sudah ada di depan istri saya, Yang mulia. Istri saya kemudian kaget, tapi kemudian Yosua mengancam, Yang Mulia," jelas Sambo.

Mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo

Photo :
  • VIVA / Rahmat Fatahillah Ilham

"Kemudian dia melakukan pemerkosaan Yang mulia. Kemudian dia mengancam juga dan menghempaskan istri saya," sambungnya.

Ferdy Sambo mengaku dirinya sangat emosi dan menangis mendengar cerita Putri tersebut. Putri juga menyampaikan kepadanya bahwa kaget mengapa bisa Brigadir Yosua sangat tega melakukan pemerkosaan.

"Saya tidak kuat mendengar istri saya, dia juga menangis waktu itu. Saya emosi sekali, Yang Mulia. Saya tidak bisa berpikir bahwa ini akan terjadi pada istri saya, Yang Mulia. Saya tidak bisa berkata-kata, apa mendengar penjelasan istri saya itu. Dia terus menangis kemudian menyampaikan bahwa dia juga kaget kenapa Yosua berani seperti itu, kepada istri saya, Yang Mulia," ucap Sambo.

Ferdy Sambo juga beranggapan bahwa hal tersebut merupakan aib bagi keluarganya. Dia menyebut kejadian pemerkosaan itu merupakan pukulan yang berat bagi pejabat Polri berpangkat Jenderal Bintang dua seperti dirinya.

"Ini merupakan pukulan yang berat buat saya, seorang pejabat Polri yang istrinya diperlakukan seperti itu, Yang Mulia," tutur Sambo.

Ferdy Sambo juga beranggapan bahwa hal tersebut merupakan aib bagi keluarganya. Dia menyebut kejadian pemerkosaan itu merupakan pukulan yang berat bagi pejabat Polri berpangkat Jenderal Bintang dua seperti dirinya.

"Ini merupakan pukulan yang berat buat saya, seorang pejabat Polri yang istrinya diperlakukan seperti itu, Yang Mulia," tutur Sambo.