VIVA RePlay 2022: Eril Putra Ridwan Kamil Berpulang di Sungai Aare Swiss 

Keluarga Ridwan Kamil mencium keranda jenazah almarhum Eril
Sumber :
  • IG @ataliapr

VIVA Nasional – Tahun 2022 menjadi tahun yang berat bagi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan keluarga. Putra sulungnya yang bernama Emmeril Khan Mumtadz atau Eril berpulang dengan cara yang tragis. Eril meninggal dunia usai dinyatakan hilang saat berenang di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss

Kabar hilangnya Eril usai berenang di Sungai Aare hingga ditemukan meninggal dunia menjadi salah satu topik berita yang menyedot perhatian pembaca VIVA di penghujung Mei hingga awal Juni 2022. 

Berita seputar Eril, sejak dinyatakan hilang pada 26 Mei 2022 lalu, kronologi hilang hingga jenazahnya ditemukan dua pekan kemudian, persisnya Rabu pagi, 8 Juni 2022, waktu Swiss, selalu menjadi tajuk utama. 

VIVA merangkum peristiwa hilangnya Eril karena tenggelam di Sungai Aare hingga jasadnya ditemukan, lalu dipulangkan ke Tanah Air untuk dimakamkan terekam dalam VIVA RePlay 2022 berikut ini:   

1. Kronologi Hilang 

Ridwan Kamil dan keluarga melepas Emmeril Khan Mumtadz kembali pada sang Khalik.

Photo :
  • Twitter.

Emmeril Khan Mumtadz atau Eril, putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil diketahui hilang di Sungai Aare Swis pada Kamis 26 Mei 2022 waktu setempat. Saat itu Eril berada di sungai tersebut untuk berenang. 

Dari keterangan keluarga Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzaman, Eril berada di Swiss untuk melanjutkan sekolahnya dijenjang S2. Menurut Elpi, Eril mengalami musibah di Bern, Swiss pada 26 Mei 2022 siang hari waktu Swiss.    

Eril saat itu tengah berenang di sungai Aaare, Bern, bersama adik dan kawannya. Saat ingin naik ke permukaan, Eril terseret arus sungai yang cukup deras yang sebelumnya sempat mendapat bantuan dari kawannya. 

Saat kejadian, Ridwan Kamil sedang berada di Inggris dalam kegiatan pemerintahan di luar negeri bersama delegasi dari Pemprov Jawa Barat.  

Mendapat kabar tersebut, Ridwan Kamil langsung menyusul ke Swiss untuk bertemu dengan keluarga di sana. Pencarian dilakukan secara intensif hingga jasad ditemukan dua pekan kemudian.

2. Ditemukan Usai Dua Pekan Hilang 

Setelah pencarian panjang Emmeril Kahn Mumtadz selama dua pekan akhirnya membuahkan hasil. Jenazah Eril ditemukan pada Rabu pagi 8 Juni 2022, pukul 06.50 waktu setempat oleh pihak berwenang Bern, Swiss. 

Kepastian ditemukannya jasad Emmeril, yang akrab disapa Eril, disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman Hadad berdasarkan keterangan dari Kepolisian Kanton Bern.

Emmeril Khan Mumtadz

Photo :
  • Instagram @emmerilkahn

Sebelumnya, Kepolisian Bern, Swiss, mengkonfirmasi temuan mayat pria dari Sungai Aare pada Rabu pagi, 8 Juni 2022, waktu setempat. Pria yang diketahui warga negara Indonesia itu ditemukan di bendungan Engehalde, Bern. 

Pihak kepolisian Swiss langsung melakukan tes DNA untuk memastikan identitas jasad tersebut. Hasil DNA menyatakan benar jasad yang ditemukan adalah jasad Eril, putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. 

Kepolisian Bern lewat keterangan resminya menyampaikan jasad pria WNI tersebut ditemukan pada Rabu pagi sekitar pukul 06:50 waktu setempat, sudah tak bernyawa tergeletak di air di bendungan Engehalde di Bern. Jasadnya ditemukan di cekungan limpahan bendung dan kemudian dievakuasi.

Jasadnya ditemukan di cekungan limpahan bendungan Engehalde yang berjarak 5,1 kilometer dari lokasi awal Eril menghilang. Jika ditempuh menggunakan kendaraan, jarak tempuh memerlukan waktu sekitar 16 menit.

3. Ditemukan Guru SD

Jenazah Emmeril Khan Mumtadz atau Eril telah ditemukan di Bendungan Engehalde, Bern, Swiss. Sosok yang menemukan Jenazah tersebut yakni Mrs. Geraldine Beldi yang merupakan seorang guru di Sekolah Dasar (SD). 

Ridwan Kamil dan penemu jenazah Eril, Geraldine Beldi

Photo :
  • Instagram @ridwankamil

Wanita berambut pirang ini juga menceritakan bagaimana kronologis penemuan Eril. Menurut Geraldine, berita hilangnya Eril di sungai Aare telah menjadi perhatian warga Bern, Swiss. 

"Kami warga Kota Bern, tahu semua tentang berita Eril. Jadi saya pun tiap jalan kaki, selalu melihat ke arah sungai Aare," kata Geraldine seperti yang diunggah dalam akun Instagram Ridwan Kamil, Jumat 10 Juni 2022.

Diketahui, jasad Eril ditemukan saat dia tengah berjalan kaki menuju sekolah tempatnya mengajar. Geraldine juga sempat mengucapkan ungkapan duka cita kepada Ridwan Kamil. 

"Dan ternyata saya yang menemukannya (jasad Eril). Turut berduka cita ya Pak," kata Geraldien.

4. Jasad Eril Wangi Eucalyptus

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kembali bertolak ke Swiss usai kabar ditemukannya Eril pada 8 Juni 2022 oleh Kepolisian Bern. Kang Emil terbang ke Swiss untuk menjemput sang anak. 

Setelah dipertemukan dengan Eril, pria yang kerap disapa Kang Emil ini membeberkan kondisi jasad anaknya lewat sebuah unggahan di Instagram. 

Arsip foto - Kepolisian Bern, Swiss, menyatakan sejumlah komunitas di Sungai Aare dilibatkan dalam pencarian Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang dinyatakan hilang pada Kamis, 26 Mei 2022.

Photo :
  • ANTARA

Kang Emil menyatakan bahwa keadaan jenazah Eril ditemukan dalam keadaan utuh, lengkap, serta wajah yang rapi. Ia juga mengatakan meskipun sudah hilang selama 14 hari, jasad Eril wangi seperti daun eucalyptus. Kang Emil menganggap hal ini sebagai mukjizat kecil. 

"Walau sudah lewat 14 hari, jasadnya masih utuh, lengkap tidak kurang satu apapun, wajah rapih, menengok ke kanan dan saya bersaksi, jasad Eril wangi seperti wangi daun eucalyptus," tulis pria kelahiran 7 Oktober 1971 ini pada akun Instagram-nya @ridwankamil. 

Kang Emil juga mengungkapkan bahwa atas kehendak Allah SWT, jasad Eril di Sungai Aare dilindungi dan disucikan olehNya. "Maha Besar Allah, atas ijinMu, selama 14 hari sungai Aare benar-benar melindungi dan mensucikan jasadnya dari marabahaya," sambung Kang Emil.

5. Pulang ke Tanah Air

Mendengar kabar ditemukannya Eril oleh Kepolisian Bern, Presiden Jokowi memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk membantu dan mempermudah kepulangan jenazah Eril ke Indonesia. Jokowi mengaku sudah berkomunikasi dengan Ridwan Kamil dan memastikan jenazah putranya sudah ditemukan.   

"Saya sudah perintahkan kepada Kemenlu, kepada Dubes, untuk secara maksimal membantu kepulangan jenazah (Eril) dari Swiss ke Indonesia," kata Presiden Jokowi

Setelah melalui berbagai proses, jenazah Eril akhirnya diterbangkan ke Tanah Air dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Banten, Minggu 12 Juni 2022 sore. Jenazah almarhum tiba di Terminal Kargo Jenazah sekitar pukul 15.55 WIB.  

Jenazah Almarhum Eril saat tiba di Bandara Soetta.

Photo :
  • Istimewa/Adi Suparman

Jenazah dibawa dengan pesawat Qatar Airways nomor penerbangan QR956. Kedatangan jenazah Eril disambut langsung oleh ibundanya, Atalia Praratya serta beberapa anggota keluarga.   
Kakak dari Ridwan Kamil yakni Erwin Muniruzaman mengatakan, prosedur di bandara ini mengikuti proses layaknya pengurusan WNI yang wafat di luar negeri. 

Selanjutnya, jenazah Eril akan langsung dibawa ke Gedung Pakuan, Bandung, untuk disemayamkan. Jenazah akan segera dibawa ke Bandung melalui jalur darat bersama iring-iringan rombongan keluarga gubernur. Diperkirakan rombongan akan tiba di Kota Bandung pukul 22.00 WIB. 

Setelah disemayamkan di Gedung Pakuan, Jalan Cicendo, Gubernur Ridwan Kamil akan memimpin salat jenazah bersama dengan kerabat keluarga terdekat. Eril akan dimakamkan pada hari Senin, 13 Juni 2022 pukul 11.00 siang di kawasan Islamic Center Keluarga di Cimaung, Kabupaten Bandung. 

6. Lautan Manusia Antar Pemakaman Eril

Antusiasme masyarakat begitu tinggi ketika jenazah almarhum Eril diberangkatkan dari Gedung Pakuan ke tempat pemakaman keluarga di Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin, 13 Juni 2022. 

Ribuan manusia memadati sepanjang jalan yang dilintasi rombongan seolah turut mengantarkan jenazah Eril ke tempat peristirahatan terakhirnya. Pun dengan para siswa sekolah yang sengaja berjejer bak pagar betis di pinggir jalan yang dilalui rombongan. 

Jenazah Eril menuju tempat peristirahatan terakhir

Photo :
  • Tangkapan layar

Video lautan manusia itu pun viral di media sosial. Warga Bandung dan sekitarnya ikut mendoakan jenazah Eril sekaligus turut mengantarkan jenazah Eril ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Di mobil ambulans, Ridwan Kamil, bersama Atalia, Zara dan Arkana secara khusus satu mobil dengan jenazah Eril dari Gedung pakuan hingga menuju lokasi pemakaman. 

Meski demikian, tidak semua warga boleh masuk ke lokasi pemakaman Eril, hanya tamu khusus yang sudah diberikan tanda stiker khusus pada kendaraan mereka yang boleh masuk.  
Sedangkan untuk warga yang tertahan di luar tetap dapat berziarah setelah prosesi pemakaman selesai oleh keluarga inti dari Ridwan Kamil dan Atalia. 
  
Ridwan Kamil sudah menyiapkan pemakaman khusus untuk Eril di kampung ibundanya, di Cimaung, Kabupaten Bandung. Makam Eril didisain berada di area Islamic Centre milik keluarga Ridwan Kamil, sebelahnya akan dibangun masjid yang diberinama dengan dari bagian nama Eril, Al Mumtadz. 

Masjid Al Mumtadz Masjid yang dirancang langsung oleh Ridwan kamil berada tepat di daerah pedesaan yang sangat indah dengan suasana alam yang sangat memesona sebagai daya tarik tersendiri untuk setiap orang yang datang. Di sebelah masjid ini ada sebuah sungai kecil dengan pemandangan pegunungan dan sawah yang akan membuat orang datang ke sini merasa tenang dan damai.

7. Ridwan Kamil-Atalia dan Sepenggal Cinta Eril

Ridwan Kamil menyampaikan sambutan yang penuh haru, usai jenazah Emmeril Khan Mumtaz dimakamkan. Dalam kesempatan tersebut, Ridwan Kamil juga menyampaikan sepenggal cinta siapa Eril dan hikmah dari kepergian Eril. Begini kutipan lengkapnya: 

Ridwan Kamil di depan makam Emmeril Kahn Mumtaz atau Eril

Photo :
  • Youtube Pemprov Jabar

14 hari bisa terasa pendek dalam hidup rutin yang sehari-hari. Tapi 14 hari ini menjadi begitu panjang dalam kehidupan kami. Kami bertanya-tanya mengapa harus selama ini ya Allah, mengapa tidak lebih cepat agar semua lekas berlalu. Supaya kami yang hidup tidak terlalu lama mengharu biru. 

Tapi waktu adalah rahasia Allah yang masih bisa dipecahkan apalagi menyangkut tentang kelahiran dan kematian. Waktu adalah relatif, begitulah kata orang-orang yang arif. Dan akhirnya kami menerimanya dengan hati yang lapang, sebab kami bisa menemukan banyak sekali petunjuk yang terang. 

Dalam rentan 14 hari yang sejujurnya sangat melelahkan namun kami pun mendapatkan banyak pelajaran dan menerima kearifan. Tentang hidup Eril yang secara kasat mata rasanya terlalu singkat, tapi setelah dicermati ternyata kehidupannya sangat padat penuh manfaat. 

23 tahun mungkin belum cukup untuk menghasilkan karya-karya yang besar. Namun terbukti ternyata memadai untuk menjadi manusia yang dicintai dengan akbar. Kami belajar tentang hidup yang tidak semata terdiri atas lamanya hari, tetapi tentang tiap hela nafas yang dipakai berbuat baik walau kecil dalam sehari-hari. 

Kami mengikhlaskan Eril pergi karena kami akhirnya menyadari bahwa Allah telah mencukupkan seluruh amal-amalnya untuk menutupi kemungkinan bertambah kekhilafannya. 
Mungkin akan berat tapi kami sebetulnya sudah menyiapkan hati kalau kami tidak akan pernah lagi melihat jasadnya untuk terakhir kali. Bukankah Eril lahir di New York yang berada jauh di seberang, mengapa tidak jika ia wafat di Swiss yang jauhnya juga tidak berbilang. Bukankah setiap jengkal tanah adalah milik Allah yang menentukan segala pergi dan pulang.  

Luncuran doa yang dipanjatkan dari berbagai penjuru negeri adalah limpahan pertanda yang lebih dari cukup bagi kami untuk yakin barangkali Allah memang yang menghendaki, agar kepulangannya disambut baik oleh langit dan bumi.  

Bagaimana mungkin kami tidak merasa dilimpahi oleh rahmat dan karunia, saat jenazah yang terbaring ini berada di air berhari-hari masih utuh lagi sempurna. Itulah salah satu keyakinan kami bukti adanya mukjizat yang akhirnya alhamdulillah kami diberi sempat untuk melihat tanda kekuasaan Allah sang pemberi berkat pelajaran bagi kita yang beriman dan pandai membaca isyarat.  

Kematian Eril merupakan kehilangan yang sangat telak dan juga pengalaman yang sungguh dahsyat. Dalam momentum waktu yang nyaris sejajar, kami merasakan kehilangan yang paling besar. Tapi seketika itu juga kami merasa dilimpahi kasih yang akbar. 

Terakhir, kami sangat bersyukur dianugerahi seorang putra yang dalam hidupnya bahkan dalam pulangnya masih mendatangkan cinta kepada kami sang orangtua.