MUI Tegaskan Bencana Alam Buka Azab dari Tuhan

Dinamika perkembangan visual erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur.
Sumber :
  • Dok. BNPB

VIVA Nasional – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat (Jabar) bakal keluarkan surat edaran yang berisi pernyataan bahwa musibah atau bencana alam bukan azab dari Tuhan. Surat edaran tersebut nantinya akan dikirimkan ke MUI tingkat kabupaten/kota.

Edaran ini dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia untuk merespons informasi di masyarakat khususnya di media sosial yang mengaitkan gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat dengan azab.

“Ini dilakukan supaya tema-tema pengajian atau khutbah mengangkat tentang pentingnya memberi pertolongan bantuan kepada saudara-saudara kita yang sedang terkena musibah,” kata Sekretaris Umum MUI Jabar, Rafani Achyar di Kota Bandung, dikutip dari laman resmi MUI, Rabu, 7 Desember 2022.

VIVA Militer: Prajurit Yonzipur 9 Kostrad mencari korban gempa bumi Cianjur

Photo :
  • Penkostrad

Rafani meminta masyarakat tidak memberikan penilaian atau beranggapan miring tentang bencana alam yang terjadi di Kabupaten Cianjur. Terlebih jika sampai menganggap bencana alam tersebut merupakan azab.

“Jangan sekali-kali menyebutkan mereka ini adalah kelompok masyarakat yang sedang diazab,” tegasnya

Menurut Rafani, banyak korban gempa Cianjur merupakan orang-orang baik. Karena itu ia meminta kepada masyarakat untuk tidak beropini bahwa Gempa cianjur adalah bagian dari azab tuhan.

“Kami akan memberikan bahan ini juga ya untuk counter opini, hikmah yang harus kita ambil, memang ini bencana datang dari Allah, tapi jangan menyimpulkannya sebagai azab,” kata dia

Tim SAR mengevakuasi jenazah korban bencana erupsi Semeru. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • Humas Kantor SAR Surabaya

Untuk diketahui Sejumlah bencana alam terjadi belakangan ini, diantaranya di Di Cianjur Jawa Barat jumlah korban meninggal akibat gempa Cianjur 323 orang. Adapun korban luka berat gempa Cianjur yang masih dirawat berjumlah 108 orang.

Bencana terbaru, Tasikmalaya mengalami tiga kali gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 2,8 hingga magnitudo 2,9 pada Ahad 4 Desember 2022.

Kemudian sebanyak 1.979 jiwa mengungsi di 11 titik setelah terjadi Awan Panas Guguran dan peningkatan aktivitas vulkanik Gunungapi Semeru, Ahad4 Desember 2022.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunungapi Semeru dari level III (siaga) menjadi level IV (awas).