200 Unit Rumah Tahan Gempa di Cianjur Ditargetkan Tuntas Januari 2023

Presiden Jokowi Tinjau Progres Pembangunan Rumah Tahan Gempa di Cianjur
Sumber :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

VIVA Nasional – Pemerintah memutuskan untuk merelokasi warga Cianjur yang tinggal di lokasi rawan gempa utamanya yang berada di desa Cugenang. Warga yang rumahnya ada di lokasi rawan gempa akan dibuatkan rumah tahan gempa di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur.

Pada lokasi tersebut rencananya akan dibangun sebanyak 200 unit rumah tahan gempa. Rumah tersebut akan dibangun dengan teknologi bangunan tahan terhadap gempa bumi atau Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).

Presiden Jokowi Tinjau Progres Pembangunan Rumah Tahan Gempa di Cianjur

Photo :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Iwan Suprijanto mengatakan bahwa 200 unit rumah tersebut saat ini masih dalam proses pembangunan. Iwan menargetkan 80 unit pertama akan selesai pada akhir Desember 2022. 

Kemudian sisanya sejumlah 120 unit ditargetkan selesai paling lambat minggu ketiga bulan Januari 2023. Iwan mengatakan pada akhir Januari 2023 seluruh rumah sudah bisa ditempati.

Iwan Suprijanto, menjelaskan bahwa rumah tersebut dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektare. Rumah tahan gempa itu dibangun dengan tipe 36 dan dibangun di atas lahan 75 meter persegi.

"Syukur alhamdulillah, selain lahannya juga relatif mudah, datar, kemudian juga jaringan air minum juga tersedia, tinggal di-tap sambungan rumah tangga, jaringan listrik juga tersedia, sudah kami koordinasikan untuk ditarik ke lokasi ini sehingga lokasi ini di akhir Januari juga benar-benar sudah lokasi yang siap huni," kata Iwan, Senin 5 Desember 2022.

Presiden Jokowi Tinjau Progres Pembangunan Rumah Tahan Gempa di Cianjur

Photo :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Iwan mengatakan, bahwa pembangunan rumah tahan gempa tersebut sudah dimulai sejak 10 hari yang lalu. Lokasi yang dipilih untuk mendirikan rumah tersebut sudah terlebih dahulu dikaji oleh BMKG bahwa lokasi tersebut aman dari gempa.

"Setelah lahan ini dinyatakan clear and clean, berdasarkan justifikasi teknis Badan Geologi, kemudian BMKG, kemudian secara tata ruang sesuai dengan rencana tata ruang peruntukannya untuk kawasan perumahan, dan justifikasi dari Kementerian PUPR kemungkinan untuk membangun di lokasi ini," ujarnya