PVMBG: Erupsi Semeru Dapat Menyebabkan Tsunami Itu Hoax

PVMBG informasikan hoax soal erupsi Gunung Semeru bisa picu tsunami.
Sumber :
  • akun Twittter @PVMBG

VIVA Nasional - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyampaikan isu yang beredar erupsi Gunung Semeru bisa memicu tsunami adalah tidak benar atau hoax.

"Dampak erupsi saat ini adalah abu vulkanik yang dapat mendampak bagian barat daya, barat, dan selatan Gunung Semeru," tulis PVMBG, dalam akun Twitter resminya yang dikutip pada Senin, 5 Desember 2022.

Muntahkan Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru

Photo :
  • BNPB

Penjelasan PVMBG dalam akun tersebut, tertulis awan panas guguran Gunung Semeru menjangkau kurang lebih 13 kilometer ke arah tenggara dan tidak sampai ke laut.

"Kabar yang beredar bahwa erupsi Semeru dapat menyebabkan tsunami adalah tidak benar," tulisnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Joko Sambang mengimbau agar masyarakat tak terpancing dengan informasi yang tidak bertanggung jawab mengenai aktivitas Gunung Semeru.

"Kami imbau masyarakat mengikuti arahan dari instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BPBD di daerah," katanya.

PVMBG menyampaikan update informasi terkait Gunung api Semeru bisa dicek melalui aplikasi/Website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau magma.esdm.go.id). Selain itu, bisa dimonitor melalui media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram pvmbg_)

Pun, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengimbau masyarakat tidak panik dengan isu hoax pascaerupsi Gunung Semeru yang disertai Awan Panas Guguran (APG) di lereng Gunung Semeru.

"Saya meminta masyarakat yang berada di posko pengungsian untuk tidak mudah percaya terhadap informasi bohong yang disebarkan oknum yang tidak bertanggung jawab," katanya.

Thoriqul mengatakan demikian karena beredar informasi di masyarakat yang menyebutkan kawasan relokasi merupakan lokasi tidak aman dari potensi terjadi bencana erupsi Gunung Semeru. Isu itu membuat banyak warga yang menemmpati hunian tetap di Desa Sumbermujur memilih mengungsi.

"Saya pastikan hunian relokasi aman dan tidak mengikuti aliran lahar. Aliran laharnya tidak ke Desa Sumbermujur, tapi melalui Supiturang, Curah Kobokan, Kamar Kajang dan Bondeli," tuturnya. (Ant)