Pj Gubernur DKI Pastikan Ketersediaan Beras dan Stabilitas Harga di Jakarta

Tinjauan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama Mendag Zulkifli Hasan; dan Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi melakukan peninjauan di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Senin pagi (7/11).
Sumber :

VIVA – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan; dan Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi melakukan peninjauan di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Senin pagi (7/11).

Turut hadir dalam kunjungan tersebut Kepala Satuan Tugas (Satgas) Pangan Porli, Perum BULOG, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, serta Pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Tinjauan bersama tersebut dalam rangka monitoring serta memastikan ketersediaan beras dan stabilitas harga, baik di tingkat produsen maupun konsumen.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta bersama Pemerintah Pusat turut memastikan implementasi program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) berjalan lancar dan makin dimasifkan. Sehingga terjamin ketersedian beras dengan kualitas yang baik, serta stabilitas harga beras tetap terjaga dan terjangkau oleh masyarakat Jakarta.

“Terima kasih Pak Menteri, Kepala Badan Pangan Pak Arief, dan seluruh pejabat yang hadir. Kami bersama Pak Menteri mengecek kepastian tersedianya beras medium untuk program KPSH. Sehingga Food Station (BUMD Cluster Pangan DKI Jakarta), (lalu) Pak Arief sebagai Kepala Badan Pangan memastikan bahwa itu sudah tersedia. Sehingga kita tahu di sini semuanya tersedia beras medium KPSH," jelas Pj Gubernur Heru.

Kemudian, Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan menegaskan bahwa melalui program KPSH, atau dulu disebut Operasi Pasar di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Jakarta, pemerintah bersama para pemangku kepentingan melakukan upaya untuk mengantisipasi lonjakan harga beras di konsumen.

Program KPSH merupakan realisasi dari Tiga Pilar Ketahan Pangan yang ditugaskan kepada BULOG, yaitu ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas.

“Kita bisa saksikan sesuai fakta di sini, beras aman, banyak. Di situ semua melayani yang beras medium, dengan harga Rp 8.900. Kalau beras premium bervariasi. Tapi yang medium BULOG itu semua  Rp 8.900. Jadi harga-harga pangan semua terkendali, tidak ada kenaikan (yang berarti) kecuali satu, yaitu kedelai, memang kedelai ini yang ada sekarang itu dikirim bulan Juli/Agustus itu harga tinggi memang," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menjelaskan bahwa program KPSH ini dilakukan sepanjang tahun oleh pemerintah/BULOG guna mengantisipasi kelonjakan harga beras di konsumen dan terbukti efektif. Ia pun mengatakan bahwa Jakarta akan mendapatkan pasokan pangan yang berlimpah dan dipastikan harganya stabil dan terjangkau.

“Seperti yang disampaikan Pak Gubernur dan Pak Mendag, pertama kita akan mobilisasi stok dari Sulawesi Selatan. Sudah konfirm, stok dari Makasar kita geser sekitar 6.000 ton, dari NTB 9.845 ton, kemudian dari BULOG sekitar 14.000 ton. Jadi Jakarta ini akan kebanjiran stok sebentar lagi. Kemudian stok BULOG memang kita punya PR sedikit, memang kita mau top up. Jadi stok BULOG harus di top up sampai ke 1,2 juta ton," paparnya.

Arief menambahkan, dalam hal ini perspektif pasar yang harus dibangun. "Hari ini kita bangun harga Rp 8.900 di tingkat Pasar Induk Cipinang, dan Rp 9.300 di pasar-pasar turunan. Di Jakarta ini ada sekitar 153 pasar itu juga akan kita guyur. Untuk pangan lain, harga bawang, telor, cabe itu semua terkendali.

(Sedangkan) harga beras di tingkat produsen ini sedang tinggi, artinya yang harus kita lakukan sebagai pemerintah adalah tetap menyediakan beras yang baik dengan harga yang baik terutama di (level) medium. Kita juga minta tolong Satgas Pangan untuk mengawal sampai dengan hilir," tutupnya.

Untuk mengatasi kenaikan harga, Pemprov DKI Jakarta melalui Food Station bekerja sama dengan Perum BULOG untuk melakukan kegiatan Ketersediaan Pangan dan Stabilisasi Harga (KPSH), yang sejak awal Oktober 2022 sudah menyalurkan 1.400 ton beras medium dengan harga eceran tertinggi Rp 8.900,-/kg.

Kemudian agar harga dapat terus terkendali, BULOG pun berkomitmen untuk menyalurkan sampai dengan 2.000 ton beras medium per bulan.