BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia pada 22-23 November 2022
- ANTARA FOTO/Wira Suryantala
VIVA Nasional – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau bagi masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir untuk mewaspadai adanya gelombang tinggi di sejumlah perairan di Indonesia.
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” demikian bunyi pernyataan BMKG yang diterima VIVA, Selasa, 22 November 2022.
BMKG menjelaskan, kecepatan angin menjadi salah satu faktor yang memicu terjadinya gelombang tinggi. Untuk pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
“Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Selatan-Barat dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka, perairan utara Sabang, perairan Barat Lampung, Selat Sunda, perairan utara Banten dan laut Jawa bagian Barat,” tulis BMKG.
BMKG menjelaskan, kondisi itu menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di Selat Malaka, perairan Riau, perairan utara Sabang, perairan Lhokseumawe, perairan timur Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, Laut Natuna Utara, Selat Gelasa, perairan selatan Pulau Belitung, dan perairan timur Lampung, Teluk Lampung.
Kemudian juga di Selat Sunda bagian utara, perairan utara Banten, perairan Kepulauan Seribu, Laut Jawa bagian barat, perairan selatan Pulau Sumba, Selat Sumba bagian barat, perairan Pulau Sawu, Laut Sawu, perairan Kupang-Pulau Rotte, Laut Flores bagian timur, Samudra Hindia Selatan NTT, perairan utara Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud.
“Untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2,50-4 meter berpeluang terjadi di perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Jawa Timur, perairan selatan Bali-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Banten-NTB,” tulis BMKG.
BMKG mengatakan potensi gelombang tinggi itu berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 22-23 November 2022. Untuk itu, perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m).
Kemudian, kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), kapal ukuran besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).