7 Fakta Gempa Cianjur Magnitudo 5,6, Korban Tewas Kini Mencapai 162 Orang
- ANTARA/Laily Rahmawaty
VIVA Nasional – Cianjur baru saja diguncang gempa bumi dengan kekuatan mencapai Magnitudo 5,6 pada Senin, 21 November 2022 pukul 13.21 WIB. Bencana ini mengakibatkan kerusakan bangunan sampai menimbulkan puluhan jiwa dan ratusan luka-luka.
Masyarakat diminta untuk sementara waktu tidak masuk ke dalam rumah lantaran masih terjadi puluhan kali gempa susulan. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk selalu memperhatikan kondisi bangunan, khusunya ada tidaknya keretakan yang harus dihindari.
1. Dirasakan Hingga ke Berbagai Daerah
BMKG mencatat gempa utama yang terjadi di Barat Daya Cianjur, Jawa Barat itu berkekuatan Magnitudo 5,6. Pusat gempa bumi ini berada di titik koordinat 6,84 Lintang Selatan (LS) dan 107,05 Bujur Timur (BT). Pusat gempa berada di darat dengan kedalaman 10 kilometer.
Menurut data BMKG, getaran gempa ini dirasakan di wilayah Bandung, Sukabumi, DKI Jakarta, Depok hingga Tangerang Selatan. Wilayah dirasakan yaitu skala MMI V Cianjur, MMI level IV-V di Garut dan Sukabumi. Kemudian Getaran MMI level III di Cimahi, Bandung, Bogor, dan Rangkasbitung. Kemudian MMI level II-III di Rancaekek, Tangerang Selatan, dan DKI Jakarta.
2. 117 Kali Gempa Susulan
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengatakan, gempa susulan yang terjadi di wilayah Kabupaten Cianjur terjadi 117 kali sampai pukul 06.00 WIB, Selasa 22 November 2022. Ratusan orang tercatat meninggal dunia karena gempa magnitudo 5,6 di Cianjur tersebut.
"Gempa susulan sampai 22 November 2022 pukul 06.00 Wib terjadi 117 gempa, tidak ada gempa susulan sejak 05.30 WIB," ujar Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu melalui keterangan resmi yang diterima, Selasa 22 November 2022.
3. Kerusakan Bangunan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat cukup banyak kerusakan akibat gempa yang mengguncang Cianjur dan sekitarnya itu. Menurut update yang diterima hingga pukul 20.00 kemarin, sekitar 2.345 rumah/bangunan rusak. Kemudian dua jembatan dan jalan juga terdampak.
Sementara untuk bangunan sekolah tercatat 2 bangunan universitas, 2 pondok pesantren, 1 sekolah dasar (SD), 2 SMA, dan 1 SMP. Lalu, 8 unit gedung pemerintah rusak ringan, 2 rumah sakit rusak ringan, serta tiga bangunan masjid mengalami rusak ringan akibat gempa tersebut.
4. Korban Terus Bertambah
Ratusan korban gempa terus berdatangan ke RSUD Cianjur. Kondisi ini bahkan sempat membuat tenaga medis kewalahan dan memerlukan bantuan SDM. Bukan hanya di RSUD, tapi rumah sakit lainnya di Cianjur juga dipenuhi oleh para korban gempa.
Sampai saat ini, gempa bumi Cianjur menewaskan hingga 162 orang. Hal ini sesuai keterangan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada akun Instagram pribadinya. Selain korban tersebut, gempa tersebut juga mengakibatkan 326 korban luka berat/ringan.
5. 8 Mobil Tertimbun Longsor
Gempa bumi ini juga menimbulkan longsor yang menutupi jalan raya Cianjur-Puncak di Kecamatan Cugenang. Material longsor juga membuat delapan mobil tertimbun. Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, titik longsor berada di kilometer 9 Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, tepatnya depan rumah makan Sate Shinta.
6. Listrik Padam
Gempa bumi ini juga membuat banyak gardu PLN ikut terdampak. Akibatnya, listrik di sejumlah wilayah di Cianjur padam. Dalam keterangannya, PLN Mengatakan bahwa sebanyak 1.957 gardu distribusi dari total 366.675 pelanggan padam.
"Kami terus berupaya memulihkan kelistrikan di Cianjur. Setelah memastikan tidak ada gempa susulan, petugas bergerak ke lapangan untuk menormalkan kondisi kelistrikan," kata Manager PLN UP3 Cianjur Muhammad Hermansyah.
7. Jawa Barat Siaga Satu
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menetapkan siaga satu bencana untuk Jawa Barat setelah gempa bumi yang terjadi di Cianjur tersebut. "Berikutnya harus diantisipasi biasanya hitungan hari ada tambahan. Siaga satu karena musim bencana di akhir tahun selalu mengiringi," kata Ridwan Kamil di Gedung Pakuan.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Jawa Barat itu meminta semua masyarakat agar mematuhi SOP ketika bencana gempa terjadi. Masyarakat harus tetap waspada, mencari tempat terbuka dan aman ketika terjadi gempa susulan.