IKN Nusantara Akan Dilengkapi Fasilitas Publik Modern, ke Mana-mana Hanya 10 Menit Jalan Kaki

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Nasional – Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono berbicara secara blak-blakan tentang anggaran dan skema pembiayaan pembangunan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur yang sesungguhnya jauh lebih besar dari nilai yang telah dirilis oleh pemerintah.

Berdasarkan perhitungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), anggaran pembangunan IKN Nusantara sebesar Rp466 triliun. Sebanyak 20% atau Rp89,4 triliun ditanggung oleh pemerintah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sebanyak Rp253,4 triliun bersumber dari kerja sama pemerintah dan badan usaha. Sedangkan kontribusi swasta diharapkan mencapai Rp123,2 triliun.

"Kalau kita lihat kan, sebetulnya, dengan sekitar Rp466 triliun--angka Bappenas yang lama, ya--walaupun angka itu menurut saya, terlalu kecil, kalau kita ingin membangun [IKN Nusantara] sampai [tahun] 2045," kata Bambang dalam wawancara eksklusif dengan VIVA pada program The Interview di Jakarta, Kamis, 3 November 2022.

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Untuk membangun perumahan saja, katanya, mencoba menjelaskan taksiran umum, dibutuhkan sedikitnya Rp200-an triliun. Angka itu belum ditambahkan anggaran pembangunan kantor-kantor pemerintah dan beragam fasilitas publik serta infrastruktur pendukung.

Tetapi, dia mengingatkan, publik sebaiknya tidak terpaku pada angka biaya yang mencapai ratusan triliun. Sebab, dia menekankan lagi, membangun IKN Nusantara tidak dirancang selama dua-tiga tahun tetapi lebih dari dua puluh tahun.

Lebih daripada itu, katanya, mesti dibayangkan Indonesia kelak memiliki ibu kota negara dengan kota yang modern, canggih, nyaman, ramah lingkungan, terjangkau untuk semua kalangan, dan hutan di Kalimantan telah pulih menjadi hutan tropis dengan keanekaragaman hayati.

Sorot taman nasional berung kerihun - danau sentarum - hutan kalimantan

Photo :
  • VIVA/Endah Lismartini

"Kita justru melihat di titik-titik tertentu itu bagaimana kita mewujudkan satu ekosistem, ya, contoh, nanti mungkin, insyaallah di 2024-2025, kita akan lihat sebuah kota, enggak besar gitu, ya, 1.000 hektare, tapi lengkap. Jadi, orang ke situ tuh enak nih, [bahkan] ada konsernya di sana, gitu," ujarnya.

Kota modern dengan akses sepuluh menit

Di kawasan inti IKN, kata Bambang, dirancang satu kota dengan segala fasilitas publik dan kantor-kantor pemerintah serta pelayanan publik yang canggih dan modern. Bahkan, tata kota dirancang mudah dan cepat diakses, dari satu lokasi ke lokasi lain hanya sepuluh menit dengan berjalan kaki.

Kota itu juga dirancang dapat dihuni oleh maksimal 2 juta penduduk dan dari semua kalangan ekonomi. Bahkan, kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah pun akan tetap dapat tinggal di IKN.

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Kita benar-benar berpikir bahwa ini bukan kota untuk yang punya duit saja tapi this is the city for all (kota ini untuk semua kalangan), katanya begitu," katanya.

Transportasi masa depan

Sekarang, Bambang melanjutkan, sedang dijajaki kerja sama untuk satu riset merancang moda transportasi masa depan yang disebut "sky taxi". "Jadi, seperti drone besar, bisa diisi enam-delapan orang, yang bisa memindahkan orang dari satu tempat ke tempat lain," katanya.

Ide "sky taxi" itu bukan satu khayalan kosong tetapi visi jauh pada masa depan. Sebab, dunia pada tahun 2045 dan seterusnya pastilah telah jauh berbeda dengan sekarang. "Apakah di dunia nanti sudah seperti halnya science fiction (fiksi sains) tu, banyak orang dengan kendaraan terbang segala macam," katanya.