Banjir Kota Serang Rusak Jembatan, 457 Keluarga Terdampak

Jembatan rusak akibat banjir di Kota Serang, Banten.
Sumber :
  • Dokumentasi Polresta Serang Kota

VIVA Nasional – Banjir yang melanda Kota Serang, Banten, tak hanya berdampak terhadap ratusan kepala keluarga tapi juga merusak jembatan. Demi keamanan, jembatan tersebut untuk sementara waktu belum bisa dilalui kendaraan.

Rusaknya jembatan itu akibat dihantam derasnya aliran sungai di Singandaru, Kelurahan Serang, Kota Serang, Banten, tepatnya dekat MAN 1 Kota Serang.

"Kendaraan yang biasa melewati rute tersebut, sementara kita alihkan ke jalan lainnya yang aman dan bisa dilalui," ujar Kasatlantas Polresta Serkot, Komisaris Polisi Tri Wilarno, Kamis, 17 November 2022.

Hujan deras (Foto ilustrasi).

Photo :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Hujan yang turun sejak Kamis, 17 November 2022 dini hari hingga pagi hari menyebabkan banjir di sejumlah titik di Kota Serang, Banten.

Personel gabungan dari Polri, TNI hingga BPBD telah turun ke lokasi bencana sejak Kamis dini hari, membantu para korban banjir. 

"Lempengan batu dan material jembatan yang rusak kita gotong, pindahkan ke tempat yang aman dulu," ujarnya.

Banjir yang melanda Kota Serang mulai surut.

Photo :
  • Dokumentasi Polresta Serang Kota

Berdasarkan data terbaru yang dihimpun BPBD Kota Serang, total ada 457 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir di Ibu Kota Banten tersebut. Ketinggian air banjir antara 50 cm sampai 1,5 meter.

"Kita bantu dan mengevakuasi warga, memberikan bantuan air bersih, membersihkan lumpur dan material longsor, serta membersihkan pohon tumbang," ujar Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Serang, Diat Hermawan, Kamis, 17 November 2022.

Wilayah yang terdampak banjir yakni Kecamatan Serang, ketinggian antara 60 cm sampai 75 cm. Kemudian Kecamatan Taktakan, ketinggian air antara 70 cm sampai 1,5 meter.

Selanjutnya Kecamatan Curug, antara 50 cm sampai 80 cm. Kemudian di Kecamatan Kasemen, ketinggian air mencapai 60 cm. 

Personel gabungan dari Polresta Serang Kota, TNI, BPBD Kota Serang dan Banten, kemudian PUPR Kota Serang dan Banten, Tagana, serta relawan lainnya. "Situasi terkini sudah mulai surut, terdapat lumpur dan material sisa banjir," ujarnya.