BKSDA Sumbar Mau Bikin Tulisan Besar Lembah Harau, Netizen: Buang-buang Duit!
- Istimewa
VIVA Nasional - Balai Konservasi Sumber Daya ALam (BKSDA) Sumatera Barat punya rencana memasang landmark berukuran besar di tebing Lembah Harau. Rencananya, landmark itu bertuliskan TWA Lembah Harau.
Kebijakan itu karena saat ini kawasan tersebut sudah berubah status dari cagar alam dan suaka margasatwa menjadi Taman Wisata Alam (TWA). Pun, dari akun Instagram, BKSDA Sumbar menyampaikan jika landmark itu akan dipasang dengan posisi menghadap ke arah kedatangan pengunjung atau arah barat daya.
BKSDA rencananya akan menggunakan bahan tersebut dari bahan besi plat setinggi 4 meter untuk setiap hurufnya.
Namun, rencana BKSAD Sumbar ini jadi sorotan netizen. Akun resmi BKSDA Sumbar dibanjiri warganet dengan komentar beragam pada Sabtu 5 November 2022.
Dari pantauan lebih dari 340 komentar dari netizen. Ada netizen yang menyebut rencana pembangunan landmark tersebut akan rusak keindahan alami lembah harau.
Mereka khawatir karena TWA Lembah Harau kini sudah jadi salah satu ikon pariwisata di Sumatera Barat.
“BKSDA tanggung jawabnya kan utk konservasi sumber daya alam ya, ini kok malah merusak yang sudah bagus secara alami. Gak perlu pake alasan tidak akan mengganggu vegetasi, intinya landmark ini ga penting dan buang2 duit," demikian kata netizen.
Netizen tersebut menyarankan jika BKSDA kelebihan anggaran maka sebaiknya disalurkan ke yang lebih berguna. Misalnya untuk rehabilitasi hutan. "Yang udah ditebang atau apa kek yang relevan ama mandatnya BKSDA,” lanjut netizen tersebut.
Lalu, netizen lain menyebut kalau cara BKSDA Sumbar latah karena diduga mencontoh ide landmark Hollywood yang dibangun 1923.
"Sekarang tahun 2022, kita masih mengambil referensi pada yg beginian. Indonesia itu kreatif, industri kreatif nya berkembang, tapi kita masih seperti katak dalam tempurung," tuturnya.
Netizen itu menyarankan agar bisa mengembangkan ide lebih mendalam dan branding harus holistik. "Saran saya cari konsultan yg proper, kumpulkan mahasiswa fsrd, ajukan jasa layanan teknologi atau semacamnya. Ada banyak opsi, jngan terjebak dalam referensi2 yg kolot," ujarnya..
Selain itu, rencana pembangunan landmark ini juga jadi topik isu hangat di beberapa WhatsApp grup. Rata-rata publik mengecam dan tidak setuju atas rencana pembangunan landmark bertulis TWA Lembah Harau tersebut.
Lembah Harau saat ini diproyeksikan masuk dalam satu dari tujuh daftar geopark yang diusulkan jadi bagian UNESCO Global Geopark.
Penjelasan BKSDA Sumbar
Adapun, Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono menyebut, pro kontra soal rencana pembangunan landmark TWA Lembah Harau adalah hal biasa. Ia mengatakan demikian karena rencana pembangunan landmark tersebut tak akan berdampak negatif terhadap kawasan.
Alasan dia karena pemilihan posisi berada pada space (ruang) kosong yang tidak bervegetasi sehingga tak melibatkan penebangan.
Dia menambahkan area tebing yang akan dipasang landmark, bukan jalur perlintasan satwa. Menurutnya, pemasangan itu juga tak berpotensi merusak.
Ardi bilang, tebing granit bertekstur kuat, mampu menahan beban landmark. Dengan demikian, tak berisiko akan terjadinya longsoran material dari tebing.
"Pembangunan ini tentunya sudah dapat dukungan dari Ninik Mamak, tokoh masyarakat dan Wali Nagari Tarantang yang dituangkan dalam berita acara persetujuan pembangunan landmark tersebut,” jelas Ardi.