Seorang Pria di Riau Ngaku Sebagai Imam Mahdi, Begini Tanggapan MUI
- tvOne
VIVA Nasional – Seorang pria di Riau yang mengaku sebagai Imam Mahdi jadi sorotan. Pria berinisial WIR itu mengaku sebagai pemimpin akhir zaman dan mengelabui anak 13 tahun untuk dinikahi.
K.H.M. Cholil Nafis, Ketua MUI Bidang Ukhuwah dan Dakwah berkomentar terkait ramainya pemberitaan soal pria di Riau yang mengaku sebagai Imam Mahdi. Respon tersebut ia sampaikan saat dirinya menjadi bintang tamu dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne.
“Yang pertama itu pasti bohong, yang kedua memang psikologinya di Indonesia itu, siapapun yang ngaku-ngaku membawa ajaran Islam, aliran apapun setelah ada pengikutnya,”kata Ketua MUI Bidang Ukhuwah dan Dakwah, K.H.M Cholil Nafis saat hadir menjadi narasumber di Apa Kabar Indonesia Pagi, pada Rabu, 2 November dikutip dari tvonenews.
“Ini kewajiban kita sebagai Ustadz, Ulama, Kiai untuk menyebarkan Dakwah ke beberapa pelosok daerah agar tidak termakan oleh pengakuan-pengakuan atau aliran-aliran sesat,” ucapnya.
Lebih lanjut, K.H.M.Cholil Nafis menerangkan terkait siapa Imam Mahdi dan dari mana kemunculannya menurut pandangan Islam.
“Imam mahdi itu adalah imam dalam versi Ahlusunnah Wal Jamaah adalah Imam yang muncul nanti setelah kemunculannya Dajjal, sebelum munculnya Nabi Isa AS. Saat itu muncullah orang yang adil dan membawa kesejahteraan ya namanya Ahmad atau Muhammad Bin Abdillah mirip dengan nama Rasul, disebutkan dalam hadits mirip dengan nama Rasululullah SAW,” jelasnya.
Ketua MUI Bidang Ukhuwah dan Dakwah ini menuturkan tentang ciri-ciri dan tempat kemunculan Imam Mahdi. Kata dia, yang jelas bukan dari Indonesia.
“Orangnya ganteng putih kemudian hidungnya mancung, enak dilihat dan kaya raya. Jadi kalau tadi ada W.I.R ngaku Imam Mahdi pasti bohong dan itu munculnya di daerah Syam, ada yang mengatakan di Palestina itu munculnya. Nah jadi kalau munculnya di daerah-daerah Indonesia, itu pasti bukanlah Imam Mahdi dan tentunya memang itu nanti muncul di Akhir zaman pada saat menjelang hari kiamat,”terangnya.