Sosok Dede Budhyarto, Komisaris PT Pelni yang Plesetkan Kata Khilafuck
- instagram @kangdede78
VIVA Nasional – Komisaris PT Pelni Dede Budhyarto menggemparkan publik baru-baru ini. Bukan karena prestasi, hebohnya nama Dede Budhyarto disebabkan karena sebuah cuitan di akun Twitter-nya pada 23 Oktober 2022.
Melalui akunnya @kangdede73 ia mengutarakan dalam pemilihan presiden nanti jangan sampai memilih yang sembrono dan mendukung suatu kelompok radikal. Bukan kata-kata itu yang membuat dirinya menjadi sorotan. Melainkan ketika ia memplesetkan kata ‘khilafah’ menjadi ‘khilafuck’.
"Memilih capres jangan sembrono apalagi memilih capres yang didukung kelompok radikal yang suka mengkafir-kafirkan, pengasong khilafuck anti Pancasila, gerombolan yang melarang pendirian rumah ibadah minoritas.”
Sontak postingannya menuai kontroversi dari sejumlah pihak. Salah satunya yaitu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis. Ia mengatakan bahwa tak sopan memplesetkan kata ‘khilafah’ karena bagian dari sejarah Islam.
Profil Dede Budhyarto
Dede Budhyarto mempunyai nama asli Kristia Budhiyarto dan ditunjuk sebagai Komisaris PT Pelni sejak tahun 2020 berdasarkan surat keputusan Kementerian BUMN Nomor: SK-354/MBU/11/2020. Berikut profil singkatnya yang dihimpun dari berbagai sumber.
Dede lahir di Cirebon. Namun ia hijrah ke Sulawesi dan mengenyam pendidikan di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin, Makassar.
Awalnya ia merupakan seorang penyiar radio dari lembaga penyiaran negara Radio RRI di Kendari, Sulawesi Selatan. Kemudian ia naik jabatan sebagai Direktur Program di Etnikom Network Bens Radio di Makassar dari 2005 hingga 2008 lalu berlanjut ke Bandung sampai 2009, dan Jakarta sampai 2011.
Kemudian Dede dipilih menjadi General Manager e-commerce PT Planet Tecno sebelum akhirnya menjabat sebagai Komisaris PT Pelni.
Tidak memulai karier di dunia politik, masuknya Dede ke politik ternyata diawali sebagai relawan Jokowi ketika mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan Basuki Tjahja Purnama (Ahok) sebagai wakilnya.
Dede juga mendukung kembali Jokowi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019. Saat itu Dede memegang peran sebagai koordinator tim media sosial sehingga aktif di Twitter. Kendati demikian, ia pun bisa ditunjuk sebagai Komisaris PT Pelni.