Geram, Sujiwo Tejo Sebut Pejabat yang Bunyikan Sirine di Jalan Teroris
- ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
VIVA Nasional – Budayawan Sujiwo Tejo mengatakan pejabat yang membunyikan sirine hingga mengganggu kenyamanan masyarakat di jalan adalah teroris. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri dialog kebangsaan bertajuk Melestarikan Budaya Merawat Keberagaman Menuju Indonesia Harmoni yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
“Teroris yang sebenarnya itu pejabat yang ‘uing-uing’ (bunyi sirine) di jalan,” ujar mbah Tejo di Magelang, dilansir dari YouTube Humas BNPT, Senin 24 Oktober 2022.
Menurutnya, pejabat tidak sepantasnya berlaku seakan menunjukkan sikap arogan di jalan. Sujiwo Tejo juga menyinggung instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang meminta jajarannya untuk berhenti mengawal mobil dengan plat nomor hitam.
“Kalau ambulan, pemadam itu sih wajar, lah ini plat hitam, pak Kapolri Listyo sudah mengatakan polisi harus berhenti mengawal plat hitam, itu teror,” ungkap pria yang gemar menyanyikan lagu ‘Sugih Tanpo Bondo’ itu.
Lebih lanjut, ia menyinggung soal resesi yang diperkirakan bakal melanda Indonesia dan seluruh negara di dunia pada tahun 2023 mendatang. Menurutnya kekompakan antara rakyat dan pejabat harus diperkuat guna menghadapi masa sulit tersebut.
“Tahun depan itu resesi global, cara untuk menghadapi itu adalah kekompakan antara pemimpin sama rakyat. Kalo di tengah kegelapan itu pejabat masih ‘nguing-nguing’ di jalan, itu bisa dibac*k itu pemimpin,” sambung Sujiwo Tejo dibarengi tawa audiens
Pada kesempatan yang dihadiri Ketua BNPT, Boy Rafli tersebut, Sujiwo Tejo juga memberikan pesan kepada Boy untuk tidak menggunakan strobo dan sirine di jalan. Sebab, kata dia, hal itu dapat menambah kebencian rakyat kepada pejabat.
“Itu sangat mendongkolkan banget loh, pak Boy tolong pak, instruksikan pada yang ngawal, kalau gak penting banget gausah pakai. Itu akan menambah kebencian rakyat kepada pemimpin,” ungkapnya
Untuk diketahui, pernyataan Mbah Tejo tersebut merupakan jawaban dari pertanyaan soal pandangan terhadap terorisme yang selama ini meresahkan masyarakat.