Rapimnas GMNI di Ancol Dorong Digelarnya Kongres Persatuan

Rapimnas GMNI.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Nasional - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) sudah selesai menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Ancol, Jakarta. Rapimnas rampung dilaksanakan dan ditutup dengan khidmat pada Senin malam, 17 Oktober 2022.

Ketua Umum DPP GMNI, Imanuel Cahyadi menjelaskan makna rapimnas yang mengusung tema 'Nasionalis Kolaboratif'. Menurut dia, ada semangat yang ingin disampaikan dengan tema tersebut.

"Tema Nasionalis Kolaboratif diambil dari semangat nasionalisme Bung Karno yang menjembatani perbedaan yang ada demi terciptanya persatuan nasional," kata Imanuel, dalam keterangannya, Selasa, 18 Oktober 2022.

Dia menyampaikan menjadi sosok nasionalis mesti bisa jadi jembatan yang menghubungkan perbedaan. Bukan malah sebaliknya membangun tembok yang menciptakan sekat-sekat dengan kelompok yang dinilai tidak nasionalis. 

"Ini justru mengkerdilkan semangat nasionalisme seperti yang diajarkan Bung Karno. Dari sinilah pilihan diksi kolaboratif muncul, yang semakin menegaskan semangat nasionalisme yang seharusnya mampu berkolaborasi dengan seluruh kelompok dan golongan," jelas Imanuel.

Rapimnas GMNI.

Photo :
  • Istimewa

Menurutnya, dengan semangat kolaborasi akan menciptakan satu kekuatan nasional demi terciptanya keadilan sosial. Ia mengatakan berbagai rekomendasi dari bidang organisasi, politik, dan program yang telah dibahas dan ditetapkan melalui hasil sidang-sidang komisi. 

Dia menyebut salah satu poin penting yang dibahas dan disepakati peserta rapimnas adalah rekomendasi untuk melaksanakan Kongres Persatuan.

Dijelaskan Imanuel, bahwa peserta rapimnas ini ingin GMNI era kepemimpinannya bersama Sekretaris Jenderal Sujahri Somar menginisiasi Kongres Persatuan. Selain itu, dengan kongres persatuan juga untuk menyelesaikan konflik internal yang terjadi di tubuh organisasi GMNI.

"Para delegasi peserta Rapimnas XXII GMNI di Ancol yang berasal dari DPC/DPD GMNI seluruh Indonesia menginginkan agar konflik internal yang selama ini terjadi di GMNI dapat diselesaikan melalui kongres persatuan," jelasnya.

Menurutnya, dari suara para peserta ada harapan agar pimpinan yang secara sah dipilih di forum Kongres GMNI Ambon pada 2019 bisa menginisiasi berjalannya proses rekonsiliasi dengan kelompok Arjuna-Dendi. Ia menyebut Arjuna-Dedi yang mengaku sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal ditunjuk hanya melalui proses deklarasi tanpa pemilihan di dalam forum Kongres.

Aksi Mahasiswa GMNI Tolak BBM Naik

Photo :

Imanuel menyampaikan, selama ini proses komunikasi dan mediasi antara kedua belah pihak terus berlangsung. Namum, proses masih alot karena pihak Arjuna-Dendi selalu menolak hadir.

"Inisiasi dari berbagai pihak terkait agenda rekonsiliasi sebenarnya sudah berlangsung beberapa kali. Kami percaya, Kongres Persatuan diperlukan demi GMNI yang lebih baik di masa mendatang. Sehingga segala ego harus kita kesampingkan," tutur Imanuel.

Lebih lanjut, selain kongres persatuan, Imanuel menekankan, ada hal penting yang dibahas dalam forum Rapimnas. Hal itu menyangkut rekomendasi calon tuan rumah kongres berikutnya.

"Berdasarkan hasil rapat pleno terakhir, calon tuan rumah Kongres XXII GMNI berikutnya terdapat 3 calon, antara lain Lubuk Linggau, Surabaya, dan Sorong," katanya.

Dia bilang dari DPP GMNI nanti akan melakukan verifikasi lapangan untuk mengecek kesiapan tiga calon tuan rumah tersebut. Kata dia, hasilnya akan dibahas dan diputuskan dalam sidang pleno DPP.