Hujan Ekstrem, 5 Kecamatan di Malang Selatan Diterjang Banjir Bandang

Banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Malang bagian selatan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lucky Aditya

VIVA Nasional - Cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi membuat 5 kecamatan di wilayah Kabupaten Malang bagian selatan banjir. Air dari sungai meluap dan membanjiri rumah warga di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kecamatan Pagak, Kecamatan Donomulyo, Kecamatan Ampelgading dan Kecamatan Tirtoyudo.

Kepala Desa Pujiharjo, Tirtoyudo, Hendik Arso mengatakan, banjir tahun ini paling parah dibandingkan beberapa tahun terakhir. Banjir kali ini disebabkan debit air di sejumlah wilayah meningkat. 

Menurut dia, banjir bandang disertai material juga ditemukan dis ejumlah titik di desa itu.

"Banjir Bandang ini lebih parah dari sebelumnya. Sampai saat ini kami masih berada di lokasi untuk terus melakukan pemantauan dan mendampingi warga," kata Hendik, Senin, 17 Oktober 2022

Banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Malang bagian selatan.

Photo :
  • VIVA.co.id/Lucky Aditya
.

Hendik mengatakan, untuk sementara sekira 500-an rumah di wilayahnya terendam banjir. Ratusan rumah warga itu tidak hanya kemasukan air sungai tetapi juga sejumlah material diantaranya lumpur, kayu dan batu. Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.

"Data sementara ada sekitar 500 kepala keluarga lebih yang terdampak. Rumah warga ini kemasukan air lumpur, kayu dan batu. Ketinggian air lumpur ini sampai di atas lutut orang dewasa. Cuaca saat ini masih hujan deras," ujar Hendik.

Untuk proses evakuasi demi menghindari banjir susulan karena hujan masih terjadi. Sejumlah warga langsung mengungsi ke rumah saudara atau warga lain yang tidak terdampak banjir.

Selain itu, dilaporkan akses jalan saat ini terputus karena akses menuju ke Desa Pujiharjo tertutup material longsor. Mereka membutuhkan bantuan alat berat. Sejauh ini warga sekitar membersihkan material kayu dan sampah serta lumpur secara manual.

"Kami perlu alat berat untuk membongkar longsoran dan tumpukan kayu di jembatan. Ini masih hujan, kami masih terus mendata. Sekarang ini akses jalan menuju Desa Pujiharjo terputus karena ada banyak longsoran, makanya kami perlu alat berat juga," tutur Hendik.