Pegawai Minimarket Meninggal, Diduga Keracunan Gas
- U-Report
VIVA Nasional - Seorang pegawai Minimarket di Palembang, Sumatera Selatan, Putra Yazirman, (25), meninggal dunia diduga menghirup asap bercampur gas karbon monoksida dari mesin Genset.
Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit
Warga Jalan AMD Sugiwaras, Kelurahan Talang Jambe, Kecamatan Sukarami Palembang itu, meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke rumah sakit.
Mati Listrik
Menurut saksi yang juga rekan kerja korban, M Astian Rifansyah (20), kejadian ini bermula saat kondisi di Tempat Kejadian Perkara sedang mati listrik, pada Selasa kemarin, sekitar pukul 13.00 WIB.
"Tidak lama kemudian kami pergantian shift kerja sekitar jam 2 siang (pukul 14.00 WIB) dengan korban," katanya, Rabu, 28 September 2022.
Teriak Minta Tolong
Lalu, korban datang kerja di shift kedua untuk melaksanakan kerja. Namun tidak lama kemudian korban yang menuju ke toilet tiba-tiba berteriak meminta tolong dengan mengatakan sesak nafas.
"Saat mendengar korban berteriak, kami langsung ke belakang dan melihatnya sudah tergeletak di depan pintu gudang. Yang mana posisi Genset berada tidak jauh dari toilet," katanya.
Tak Berdaya
Melihat korban tak berdaya, kemudian rekannya yang lain langsung berinisiatif menolong untuk dibawa ke Rumah Sakit Sukajadi, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin.
"Kami membawanya menggunakan Gocar. Tetapi saat Maghrib (sekitar pukul 18.00 WIB), korban dinyatakan meninggal dunia oleh dokter rumah sakit Sukajadi," katanya.
Tak Ada Tanda-tanda Kekerasan
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi, mengatakan atas kejadian ini anggotanya sudah mendatangi tempat kejadian perkara.
"Hasil olah TKP bahwa dari laporan anggota di lapangan tidak terlihat dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," ujarnya.
Menurut Tri, berdasarkan hasil di TKP, bahwa tempat mesin Genset berada di dalam ruangan atau gudang belakang. Ruangan ini tampak tidak memiliki sirkulasi udara atau ventilasi.
"Untuk jenazah korban sudah dibawa pihak keluarga pulang ke rumah duka. Mereka menolak untuk dilakukan VER atau autopsi," kata Tri.