Akun Medsos 11 Awak Redaksi Narasi Diretas

ilustrasi hacker.
Sumber :
  • Unsplash

VIVA Nasional – Akun media sosial (medsos) belasan awak redaksi Narasi dikabarkan diretas orang tak bertanggungjawab. 

Pimpinan Redaksi Narasi Zen RS membenarkan kabar peretasan tersebut. "Usaha peretasan itu menyasar beragam platform yang digunakan, dari Facebook dan Instagram hingga Telegram dan WhatsApp," kata Zen kepada awak media, Minggu, 25 September 2022.

Zen menjelaskan, usaha peretasan itu terjadi secara serentak sejak Sabtu, 24 September 2022 melalui berbagai platform.

Usaha peretasan, lanjut Zen, pertama terjadi menyasar akun WhatsApp milik Akbar Wijaya atau Jay, salah seorang produser @narasinewsroom

Ilustrasi peretas.

Photo :
  • Pixabay/Tigerlily

Jay menuturkan, ia menerima pesan singkat melalui WhatsApp sekitar pukul 15.29 WIB yang berisi sejumlah tautan. Jay tidak mengklik satu pun tautan dalam pesan singkat tersebut. Namun sekitar 10 detik setelah pesan singkat itu dibaca, ia telah kehilangan kendali atas akun/nomor WhatsApp-nya.

Hingga kini, menurut Zen, bukan hanya akun WhatsApp yang belum bisa diakses oleh Jay, bahkan nomor teleponnya sendiri belum bisa dikuasai pemiliknya.

"Sejak saat itu, hingga 2 jam berikutnya, satu per satu usaha meretas akun-akun media sosial awak redaksi terjadi," kata Zen.

Hacker.

Photo :
  • CSO Online

Zen mengatakan, setelah dilakukan pengecekan secara total, terkuak bahwa usaha peretasan ternyata sudah berlangsung sejak Jumat, 23 September 2022 sore. Hal itu dimulai dari 3 akun Telegram awak redaksi Narasi, dua di antaranya produser dan manajer Mata Najwa yang sudah berusaha diretas dan salah satu di antaranya berhasil masuk.

"Sejauh yang tercatat hingga pernyataan ini dibuat, usaha peretasan berlangsung terhadap 11 awak redaksi yang berasal dari berbagai level, dari pemimpin redaksi, manajer, produser hingga reporter," kata Zen.

Zen memastikan, platform Telegram dan Facebook menjadi dua platform yang paling banyak mengalami usaha peretasan, beberapa berhasil masuk ke akun Telegram dan Facebook. Namun kini, pihak Narasi sudah berhasil menguasainya kembali.

“Jika ada yang merasa dihubungi oleh awak redaksi Narasi, dan meminta hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan kerja-kerja jurnalistik, atau hal mencurigakan lainnya, mohon diabaikan dan jika berkenan melaporkan kepada kami,” kata Zen.

“Langkah-langkah pencegahan dan respons lainnya yang relevan sudah, sedang dan akan kami lakukan. Kami meminta pihak-pihak terkait, termasuk provider dan platform, bersedia membantu kami untuk menelisik rentetan kejadian ini,” ujarnya menambahkan.