Omongan Lengkap Luhut Sebut Orang Non-Jawa Tak Bisa Jadi Presiden

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B Panjaitan dan Rocky Gerung
Sumber :
  • YouTube RGTV channel ID

VIVA Nasional – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Panjaitan kembali menjadi sorotan publik imbas pernyataan dirinya yang menyinggung soal orang non-Jawa tidak dapat menjadi presiden. Omongan Luhut itu disampaikan ketika berbincang dengan kritikus Rocky Gerung, yang disiarkan lewat kanal YouTube RGTV. 

Video bincang-bincang itu sebetulnya sudah lama diunggah ke kana YouTube sejak Rabu, 21 September 2022 lalu. Akan tetapi, omongan Luhut soal orang non Jawa itu baru ramai diperbincangkan kemarin. Dalam obrolan tersebut, Gerung dan Luhut berbicara banyak hal.

Soal kemampuan Luhut, wacana tiga periode, dan terakhir bagaimana kondisi politik Tanah Air usai Jokowi lengser. Gerung kemudian bertanya siapa nanti penggantinya. Luhut menjawab bahwa saat ini belum terlihat orang-orang Jokowi yang dapat menjadi penerus. 

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan soal SImbara.

Photo :
  • istimewa

Berbicara mengenai hal tersebut, Luhut menyentil politisi yang berambisi jadi presiden. Luhut melihat bahwa saat ini banyak yang berambisi jadi presiden. Dia pun mengingatkan orang-orang itu supaya ngaca dan mengukur diri. 

Selain itu, dia juga berkata tentang garis tangan dan takdir. Kemudian, Luhur berbicara soal orang non Jawa. Kata dia bila bukan orang Jawa lebih baik jangan meneruskan ambisi jadi presiden. Karena, hal ini berhubungan dengan mayoritas orang Indonesia yang merupakan suku Jawa. 

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B Panjaitan dan Rocky Gerung

Photo :
  • YouTube RGTV channel ID

"Harus tahu diri juga lah kalau kau enggak orang Jawa pemilihan langsung hari ini udah lupain deh, saya enggak tahu 25 tahun lagi, enggak usah memaksakan diri (mencalonkan Presiden) sakit hati,” ungkap Luhut dikutip dari kanal YouTube RGTV. 

Luhut juga berbicara mengenai dirinya, yang tak pernah berambisi menjadi pemimpin negara. Sebab, dia mengukur dirinya sendiri mengingat dia minoritas secara suku dan agama untuk mencalonkan diri sebagai pemimpin negara. 

"Saya double minoritas udah Batak Kristen lagi, jadi saya bilang sudah cukup itu ngapain saya nyakitin diri saya,” lanjutnya.

Dia mengatakan bHwa tidak usah menjadi presiden untuk bisa mengabdi kepada negara. "Apa harus jadi presiden kau bisa ngabdi kan enggak juga,” katanya.