Darurat, 2.300 KK di Pameungpeuk Garut Terdampak Banjir Bandang

Kondisi permukiman warga pasca banjir bandang di Garut.
Sumber :
  • VIVA/Diki Hidayat (Garut)

VIVA Nasional – Pemerintah Kabupaten Garut Jawa Barat menyatakan mulai Jumat, 23 September 2022 tanggap darurat bencana alam di Kecamatan Pameungpeun, hingga tujuh hari ke depan.

Setidaknya 2 ribu rumah yang dihuni 2.300 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir bandang Sungai Cikalebuh, Kamis 22 September 2022 malam.

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman mengatakan, data sementara yang dihimpun untuk korban terdampak banjir bandang di Garut Selatan baru di Kecamatan Pameungpeuk. Total jumlah warga yang terdampak mencapai lima ribu orang atau sekitar 2.300 Kepala Keluarga yang menghuni sekitar dua ribu unit rumah.

"Ini baru di Kecamatan Pameungpeuk, ada 2.300 Kepala Keluarga atau sekitar dua ribu rumah yang dihuni sekitar lima ribu warga, " ujarnya, Jumat 23 September 2022.

2 Rumah Dinyatakan Hanyut oleh Banjir Bandang

Rumah terdampak banjir bandang di Pameungpeuk, Garut.

Photo :
  • VIVA/Diki Hidayat (Garut)

Dua rumah dinyatakan hanyut terbawa banjir bandang serta ribuan lainnya sempat terendam air bah. Akibatnya, lumpur memasuki rumah dan sejak Jumat pagi tadi mulai dilakukan pembersihan.

"Untuk yang rumahnya hancur diungsikan ke tempat aman, kalau yang rumahnya kena lumpur mudah-mudahan hari ini ada yang selesai jadi rumahnya bisa ditempati, " ungkap Helmi.

Dia melanjutkan, saat ini pihaknya memprioritaskan pembersihan material lumpur di jalan lingkungan dan rumah warga. Hanya saja, untuk lumpur di rumah warga hanya bisa dilakukan secara manual. Berbeda halnya, jika di jalan lingkungan yang bisa dibersihkan menggunakan alat berat.

"Relawan sudah mulai berdatangan, kita prioritaskan pembersihan lumpur dari rumah, " tutupnya.