BPBD Bogor: Waspada, Tanah di Bojong Koneng Masih Terus Bergerak
- VIVA/Muhammad AR
VIVA Nasional – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memitigasi warga setelah kejadian tanah bergerak di Kampung Curug, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang. Menurut hasil kajian sementara, pergeseran tanah akibat hujan dengan intensitas tinggi dan situasi belum kondusif dan warga masih waspada.
"Pergeseran tanah disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang cukup lama sehingga mengakibatkan keretakan tanah. Tim TRC beserta aparat desa bergantian monitoring lokasi pergerakan tanah karena struktur tanah yang masih labil, dikhawatirkan, apabila hujan turun, akan terjadinya pergerakan tanah kembali," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor Muhammad Adam, Kamis, 15 September 2022.
Adam mengatakan, BPBD tengah menyiagakan kebutuhan di lokasi seperti logistik tanggap darurat, air bersih, dan toilet. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD melakukan langkah koordinasi dengan desa setempat untuk melakukan tindakan sesuai standar operasional prosedur (SOP) kebencanaan. Selain itu, melakukan kaji cepat bencana dan melakukan analisis di TKM.
"Memberikan edukasi kebencanaan dan imbauan [bahwa situasi] belum kondusif. Untuk saat ini tanah masih bergerak di wilayah tersebut. Listrik sudah dipadamkan oleh PLN. Sebagian warga sudah mengungsi ke tempat saudara dan di tempat pengungsian," kata Adam.
Ada akses jalan sepanjang kurang lebih satu kilometer, dari titik awal ke titik akhir retakan di titik Kampung Curug. Akses jalan tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan roda empat.
BPBD mengevakuasi warga akibat kejadian itu dan tercatat 150 warga terdampak. Sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa akibat peristiwa tersebut yang kali pertama diketahui pada Rabu lalu, pukul sebelas siang. Namun sebagian bangunan seperti musalan dan vila ikut terdampak.
Ada 5 kepala keluarga yang menghuni 5 rumah yang dihuni 24 jiwa. Korban, antara lain rumah Edi dengan 5 jiwa, rumah Aci Sanusi 1 jiwa, rumah Sari 2 jiwa, rumah Omay 8 jiwa, dan rumah Irman 8 jiwa.