KSAD Dudung Sebut Menyakitkan Meski Effendi Simbolon Minta Maaf
- Instagram @dudung_abdurachman
VIVA Nasional – Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyerukan kepada jajaran TNI AD agar berhenti menyampaikan kemarahan kepada Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDIP Effendi Simbolon.
Jenderal Dudung sebelumnya menyerukan kepada seluruh prajuritnya agar merespon pernyataan Effendi Simbolon yang menyebut 'TNI kaya Gerombolan' saat rapat dengar pendapat bersama Panglima TNI di DPR pekan lalu.
"Saya tekankan kepada seluruh prajurit, saya lihat di media sosial banyak yang menyampaikan kemarahannya. Saya minta hentikan, cukup, beliau pun hari ini sudah minta maaf," ujar KSAD Dudung kepada wartawan di Bengkalis, Riau, Rabu.
Ia memastikan TNI akan tetap solid, meskipun ada yang menyebut hubungan dia dengan atasannya, panglima TNI, tidak baik.
"TNI pada umumnya tetap solid, tidak ada perbedaan-perbedaan. Kalau saya dengan Pak Andika ada perselisihan sedikit itu biasa, perbedaan itu biasa. Pejabat lama dengan pejabat baru itu biasa. Siapa pun, di sini ada bupati, wakil bupati berbeda itu biasa," tegasnya
Mantan Pangkostrad itu menerangkan meskipun Effendi Simbolon punya hak konstitusional sebagai anggota DPR, tetapi TNI AD punya kehormatan dan harga diri. "Ini yang tidak boleh diganggu. TNI AD melaksanakan tugas-tugas baik di daerah operasi maupun di tempat lain membantu rakyat," ujarnya
Ia juga yakin yang disampaikan Simbolon tidak mewakili DPR apalagi mewakili partai politik di mana dia bernaung, yaitu PDI Perjuangan, yang menjadi partai berkuasa saat ini.
"Setahu saya PDI Perjuangan itu juga sangat dekat dengan TNI AD dan perhatian dengan wong cilik anggota Komisi I (DPR) semuanya baik. Karena selama ini hal-hal yang baik disampaikan. Kalau disampaikan TNI AD seperti gerombolan, lebih-lebih dari ormas itu menyakitkan bagi saya," katanya.
Ia menyatakan, dia sudah lama bertugas di daerah-daerah operasi. "Jadi jika tidak tahu, tidak paham tentang fakta, bukti yang sebenarnya, maka Pak Efendi Simbolon jangan asal bicara," katanya.
"Seharusnya secara komprehensif kalau menerima laporan, ungkap dan sebagainya, tidak serta merta ditelan begitu saja ini berbahaya," kata dia.
Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon menyampaikan permohonan maaf kepada lembaga TNI. Hal ini buntut dirinya menyebut institusi tersebut seperti gerombolan.
"Saya mohon maaf atas apapun perkataan saya yang menyingggung, yang tidak nyaman para prajurit siapapun dengan perkataan yang mungkin diartikan lain," kata Effendi di Gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 14 September 2022.
Lebih jauh, politikus PDIP ini juga mengaku sudah menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa setelah gaduh pernyataannya soal 'TNI kaya segerombolan'.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini mengaku langsung mendatangi Panglima TNI di ruang kerjanya pada Selasa, 13 September 2022. Tujuannya, ia ingin menanyakan langsung sikap prajurit TNI kepada Panglima terkait ucapannya saat rapat kerja pada 5 September 2022.
"Pak Panglima menyampaikan tidak ada masalah, jadi sangat clear. Silakan temen-temen menanyakan langsung lebih elok kalau yang menyampaikannya," jelas dia.
Sementara KSAD Jenderal Dudung Abdurachman belum merespons permintaannya untuk bertemu untuk meminta maaf. "Pak Dudung belum direspons, saya sudah minta waktu," ujarnya
"Sekali lagi, misi saya datang untuk minta maaf. Saya sudah sampaikan ke Pak Panglima dan Pak KSAD belum. Karena belum ada waktu beliau (Dudung)," imbuhnya (ant)