Siaran Televisi Analog Akan Berakhir pada 2 November 2022

Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti.
Sumber :
  • VIVA/Maha Liarosh.

VIVA Nasional – Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti menjelaskan, transisi ke televisi digital dilakukan untuk efisiensi frekuensi.  Untuk itu, Analog switch off (ASO) atau penghentian siaran televisi analog akan diakhiri paling lambat 2 November 2022.

UU Cipta Kerja menyebutkan paling lambat selama 2 tahun, Indonesia harus menghentikan siaran televisi analog. Dijelaskan, satu siaran televisi analog membutuhkan satu frekuensi. Sedangkan siaran televisi digital, dalam satu frekuensi bisa digunakan untuk beberapa stasiun televisi.

"Bisa enam sampai dua belas stasiun televisi. Di samping itu, siaran digital juga memberikan tampilan kualitas gambar yang jauh lebih baik dibandingkan siaran analog," kata Rosarita di Nusa Dua Bali, Selasa 30 Agustus 2022.

Pertemuan Digital Economy Working Group (DEWG) di Bali.

Photo :
  • VIVA/Maha Liarosh.

Dengan efisisensi itu, sisa frekuensi akan digunakan untuk perluasan akses internet. Migrasi televisi digital, kata Rosarita, juga untuk menutupi wilayah blankspot. Sehingga, wilayah yang sulit terjangkau sinyal internet akan mendapatkan akses yang lebih baik.

"Selain itu juga untuk perluasan jaringan 5G untuk meningkatkan ekonomi digital," jelasnya.

Penghentian siaran televisi analog sendiri dilakukan apabila suatu daerah telah siap jaringan infrastruktur untuk rumah tangga miskin ekstrem.

"Jadi masyarakat tidak perlu menunggu sampai 2 November 2022 untuk menambahkan set top box. Apalagi dengan adanya multiple ASO, satu wilayah selesai infrastruktur maka akan ditutup siaran TV analog. Jadi, jangan kaget kalau tiba-tiba Tv di rumah mati," ujarnya.