Rektor Untirta: Pra Ospek Mahasiswa Baru Inisiatif BEM, Tidak Resmi

Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Prof. Fatah Sulaeman
Sumber :
  • antara

VIVA Nasional – Pihak kampus telah memanggil BEM Universitas Tirtayasa (Untirta), Serang, Banten, untuk dimintai keterangan. Pihak panitia mengakui ada kelalaian dalam acara technical meeting atau pra ospek yang digelarnya. Rektorat juga mengaku tidak mengetahui ada kegiatan tersebut, karena tidak meminta izin terlebih dahulu ke pihak kampus.

"Jujur saja secara institusi itu tidak ada pra ospek. Dan mereka mengaku ada kelalaian sedikit dalam pelaksanaannya," kata Rektor Untirta, Profesor Fatah Sulaiman, di kantornya, Kamis, 11 Agustus 2022.

Universitas Sultan Agung Tirtayasa (Untirta) Banten

Photo :
  • VIVA/Yandi Deslatama

BEM Untirta juga menyampaikan bantahan ke pihak Rektorat bahwa tidak ada tudingan seperti yang ramai diperbincangkan di media sosial (medsos), seperti menjemur mahasiswa baru, pelarangan makan minum, hingga membatasi ibadah salat bagi mahasiswa yang beragama Muslim.

Rektorat juga mengaku telah menegur keras panitia beserta BEM Untirta, agar tidak melanggar peraturan yang ada selama ospek berlangsung.

"Ada argumentasi debatabel dari mereka, kalau pengakuannya sudah ada SOP. Sudah kita berikan peringatan keras untuk menjaga etika kemahasiswaan dan nilai-nilai kemanusiaan," terangnya.

Menurut pengakuan BEM ke Rektor Untirta, kegiatan pra ospek atau technical meeting yang digelar, merupakan inisiatif dari panitia, sehingga di luar agenda resmi kampus.

Profesor Fatah Sulaiman memperingati panitia agar menjalankan semua proses pengenalan kampus sesuai koridor yang ada dan tidak melanggar hukum.

"Presma tadi sudah menjelaskan bahwa kegiatan itu mereka yang punya inisiatif. Saya sudah jelaskan kalau mengambil inisiatif itu harus juga bisa membaca potensi resiko dan sebagainya, jangan malah memperburuk," jelasnya.

Diketahui, ospek di kampus Untirta ini trending twitter pada Rabu, 10 Agustus 2022 kemarin. BEM Untirta meminta maaf atas tragedi Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) yang dituding banyak kesalahan, seperti menjemur mahasiswa berjam-jam lamanya, melarang makan minum, hingga membatasi ibadah salat bagi mahasiswa yang beragama muslim. 

Ilustrasi aktivitas ospek/plonco di sekolah

Photo :
  • VIVA.co.id/jangankuper.com

Panitia PKKBM atau yang kerap disebut Ospek mengaku peristiwa yang ramai diperbincangkan di dunia maya terjadi saat technical meeting atau sebelum ospek dilaksanakan, pada 15-17 Agustus 2022.  

"Dengan ramainya pemberitaan di media sosial, maka dengan ini BEM KBM Untirta menyampaikan permohonan maaf kepada mahasiswa baru, orangtua mahasiswa baru, dan masyarakat Serang dan sekitarnya, atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh kegiatan technical meeting," kata Ketua BEM Untirta, Ryco Hermawan, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis, 11 Agustus 2022. 

Panitia membela diri, mereka mengaku tidak melakukan seperti yang dituduhkan dan ramai diperbincangkan di media sosial, seperti pelarangan makan, minum, hingga dijemur selama berjam-jam. 

Mahasiswa senior yang terlibat dalam PKKBM Untirta mengklaim, telah menyuruh mahasiswa baru untuk sarapan dan membawa bekal sebelum berkegiatan di kampus. "Membawa bekal makanan dan minuman untuk makan siang pada waktu istirahat," ujarnya. 

Panitia dari BEM Untirta juga dituduh mengeluarkan kata-kata kotor dan pelecehan verbal kepada mahasiswa baru yang tidak kuat menjalani technical meeting. Mereka mengaku hal itu tidak terjadi, lantaran setiap panitia yang terlibat sudah diberi tahu untuk selalu menjunjung tinggi kualitas, etika dan nilai kemanusiaan.