Cara Rawat Jejak Digital, Bijak Sebelum Menulis
- Antara
VIVA Nasional – Relawan TIK Provinsi Bali I Komang Suartama menambahkan dalam bermedia sosial harus bijak dan tidak termakan oleh hoax. Di antaranya dengan melakukan pengecekkan sebelum mengunggah di media sosial.
Komang menyatakan, jangan anggap sepele rekam jejak digital atau jejak aktivitas kita selama berselancar di internet, bisa berupa dokumen maupun unggahan di akun media sosial kita.
"Cara merawat jejak digital kita adalah dengan bijak sebelum menulis, memeriksa jejak digital, bangun citra diri yang positif," tutur I Komang pada "Webinar Literasi Digital Makin Cakap Digital 2022 dengan Tema Tantangan Hoax dalam dunia Pendidikan", Rabu, 10 Agustus 2022.
Relawan TIK Prov Bali A A Ngurah Bagus Aristayudha memaparkan, tujuan orang membuat hoax adalah untuk membuat, menggiring, dan membentuk opini publik atau persepsi, hingga menguji kecerdasan dan kecermatan pengguna internet dan media sosial.
Karena itu, menurut Ngurah Bagus, dalam bermedia sosial pengguna harus menerapkan cakap digital dimana seseorang yang dinilai mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital, mesin pencari, aplikasi, dan transaksi digital.
"Kita perlu menguasai kecakapan digital untuk menjawab tantangan di masa sekarang. Banyak peluang yang bisa kita ambil di dunia digital ini yang tentunya akan memberikan manfaat finansial dan manfaat positif lainnya," kata Ngurah Bagus.
Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Kuta Utara, Ida Bagus Nyoman Segarayoga mengingatkan pentingnya mengingat bahwa komunikasi di ruang digital bukanlah dengan robot, mesin, fiktif namun orang yang kita ajak berinteraksi tersebut adalah sesama manusia juga. Sehingga, ada etika yang harus dijalankan dan dipegang teguh.
"Jangan suka menyebar berita hoax yang akan menimbulkan masalah dan perpecahan, hormati lawan bicara kita, jangan sampai kita terjerat pelanggaran pidana atau UU ITE. Tanamkan etika digital dalam setiap kegiatan kita dalam berinteraksi di dunia digital atau bermedia sosial," ujarnya.
Baca juga: Viral Bayi Wakilkan Wisudawati yang Meninggal Usai Yudisium