Penyebab Polisi Nakal Kata Irjen Sambo: Tidak Tahan Hawa Nafsu

Irjen Pol Ferdy Sambo
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Nasional – Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan berencana terhadap ajudannya, Brigadir Nofryansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Jauh sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Sambo dikenal sebagai jenderal bintang dua termuda di lingkungan Korps Bhayangkara.

Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Pol Ferdy Sambo

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Sambo pernah menjabat sebagai Kapolres Brebes dan Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadirreskrimum) Polda Metro Jaya, sebelum akhirnya menduduki jabatan Kadiv Propam Polri.

Selama menjabat posisi Kadiv Propam Polri, Irjen Sambo melalui divisinya sempat melakukan kerjasama dengan sejumlah akademisi dan Kompolnas. Dalam kerjasama tersebut, Sambo mengatakan pihaknya menganalisis dan meneliti perilaku pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan anggota Polri. 

Irjen Ferdy Sambo di Bareskrim Polri

Photo :
  • VIVA / Rahmat Fatahillah Ilham

Hal itu pernah disampaikan Irjen Ferdy Sambo dalam wawancara khusus bersama VIVA, Jumat, 12 November 2021. Berikut kutipannya:

"Jadi implementasi dari transformasi pengawasan itu, kita analisa, kita pelajari dan kemudian kita bekerja sama dengan akademisi, dengan ahli-ahli. Kita ingin tahu, kenapa sih anggota melanggar, apa sih penyebabnya?" kata Sambo.

Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Pol Ferdy Sambo

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Dari pertanyaan tersebut, Sambo dan tim melakukan penelitian dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Sebanyak 428 polisi nakal atau yang melakukan pelanggaran dijadikan sebagai sampel penelitian tersebut. 

Kemudian, hasilnya ditemukan terdapat setidaknya dua faktor penyebab yang membuat polisi-polisi tersebut melakukan pelanggaran. Kedua faktor itu yakni dari segi individual hingga organisasi.

Irjen Pol Ferdy Sambo

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Pertama, kata Sambo, dari faktor individu ini berkaitan langsung dengan masalah ideologi anggota Polri terhadap Korps Bhayangkara.

"Masalahnya terkait dengan kecintaan dia kepada institusi Polri, kepada Pancasila. Ini ideologinya dia nih," beber Sambo.

Irjen Pol Ferdy Sambo

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Kemudian, masalah ideologi itu juga berkaitan erat dengan spiritual tiap anggota polisi yang nakal. Dalam penelitian yang dilakukan, Divisi Propam Polri turut melihat bagaimana kehidupan rohani dari tiap anggota yang melakukan pelanggaran.

"Ketiga, masalah komunitas lingkungannya dia ini yang cukup mempengaruhi juga sehingga mereka melakukan pelanggaran," jelasnya.

Irjen Pol Ferdy Sambo

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Sambo lantas mencontohkan ibadah puasa sebagai salah satu contoh penggambaran terkait pelanggaran disiplin tiap anggota Polri. Katanya, tiap umat muslim yang melaksanakan puasa itu harus mampu menahan hawa nafsu, termasuk tidak makan dan minum. 

Dengan menahan hawa nafsu tersebut, tiap umat muslim memahami ajaran dalam agamanya dan berupaya agar tidak melanggar perintah Tuhan. Begitu juga dengan anggota Polri, mereka, kata Sambo harus memahami aturan yang ada di Kepolisian sehingga ideologinya tetap kuat dan tidak melakukan pelanggaran yang mencederai nama baik Korps Bhayangkara.

Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Pol Ferdy Sambo

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Tadi masalah ideologi kenapa mereka melanggar, ya karena tadi, kalau kita yakin bahwa kita akan dapat pahala melakukan ibadah puasa, maka kita akan tahan nafsu untuk makan. Harusnya kan dia begitu," paparnya.

"Begitu juga kalau dia (anggota Polri) cinta dengan kepolisan, dia memahami Pancasila ini dengan benar, saya yakin dia tidak akan melanggar. Nah ini yang kemudian kita lakukan upaya-upaya yang tadi untuk memitigasi penyebabnya itu," jelas Sambo.

Irjen Ferdy Sambo di Bareskrim Polri

Photo :
  • VIVA / Rahmat Fatahillah Ilham

Kemudian, untuk penyebab komunitas atau lingkungan, Sambo memberikan contoh pada tiap anggota Polri yang bekerja di lingkungan pencegahan dan pemberantasan narkoba. 

Menurut Sambo, anggota yang bertugas untuk memberantas narkoba harus dikuatkan spiritual dan ideologinya dengan berbagai upaya pre-emtif sehingga tidak ikut terjerumus dalam lingkungan peredaran narkoba.

Irjen Pol Ferdy Sambo

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Jadi contoh begini, dia hidup di lingkungan narkoba, jadi dia pasti akan menggunakan narkoba kalau nggak kuat nih, tidak kuat spiritualnya, ideologinya enggak kuat, kita lakukan upaya pre-emtif, pencegahan dini, upaya pencegahan, penegakan sampai pada penegakan hukum, itu kalau enggak bisa lagi kita perbaiki," tandas Sambo.